Lezatnya Gulai Itiak Lado Mudo, Penawar Dingin Bukittinggi

Lezatnya Gulai Itiak Lado Mudo, Penawar Dingin Bukittinggi

Berbeda dari Padang, Bukittinggi memang memiliki suasana hawa yang lebih dingin. Hal ini tak lepas dari keberadaan banyak ngarai alias lembah dan hamparan perbukitan. Terletak dekat dengan Bukit Barisan, suasana sejuk memang jadi daya tarik Bukittinggi. Namun bagi anda yang ingin mencari penawar agar merasa hangat, maka mencicipi kelezatan gulai Itiak Lado Mudo, adalah pilihan tepat.

Seperti yang sudah diketahui, masakan Minang memang memiliki pesonanya sendiri di kalangan masyarakat Indonesia. Menikmati masakan padang asli di ranah Buya Hamka, tentu sebuah keberuntungan hakiki. Bicara soal gulai Itiak Lado Mudo, pada dasarnya ini adalah bebek muda atau itik yang dimasak dengan kuah cabe hijau. Menawarkan sensasi gurih-pedas yang sulit terlupakan, tak heran kalau banyak wisatawan kembali ke Bukittinggi untuk menikmatinya, selain nasi kapau di Pasar Atas tentunya.

Memakai resep khas masakan Padang yang memang mayoritas pedas, gulai Itiak Lado Mudo banyak disediakan di beberapa restoran Ngarai Sianok. Tentunya hal ini menjadi perpaduan yang sangat tepat karena setelah menikmati kesejukan lembah super indah ini, anda langsung mengisi perut dengan santapan yang pedas untuk menghangatkan tubuh.

Resep Mudah Membuat Itiak Lado Mudo

Salah satu pemilik rumah makan yang menyediakan gulai Itiak Lado Mudo mengaku bahwa rahasia masakannya ada pada letak cacahan cabe hijau yang sangat banyak. Saking banyaknya porsi cabe hijau, seolah-olah daging bebek muda ini berendam dalam kuah cabe. Merupakan masakan khas Koto Gadang, kabupaten Agam, kadang kala diolah tanpa santan sehingga rasa pedasnya makin tak kira-kira.

Bahkan sampai ada yang memasang satu ekor daging bebek muda dengan lima ons cabe hijau keriting, seperti dilansir Kompas. Jika dibagi rata setiap ekor bebek jadi empat porsi, maka satu potongnya dimasak dengan 1,25 ons cabe. Namun berbeda dengan pedas merica yang bikin panas kerongkongan, gulai Itiak Lado Mudo yang disajikan dengan potongan mentimun dan cacahan bawang merah ini hanya sebatas memanaskan bibir saja.

Lantaran sudah begitu tersohor karena kelezatannya, rumah makan yang menyediakan gulai Itiak Lado Mudo selalu laris dikunjungi orang. Tak main-main, mereka sampai menghabiskan sekitar 40 ekor bebek dan 20 kilogram cabe hijau setiap harinya. Bahkan di masa liburan, bisa habis 75-100 ekor  bebek dan lebih dari 50 kilogram cabe hijau. Tentunya ini sebagai lahan bisnis menggiurkan dan pemutar roda perekonomian Bukittinggi.

Jika anda ingin menikmati gulai Itiak Lado Mudo di rumah dan tak harus ke Bukittinggi, cara membuatnya tidak sulit kok. Ingat-ingat dulu kalau usahakan anda pilih bebek yang berumur sekitar enam bulan karena daging mereka masihlah empuk. Satu ekori bebek yang sudah bersih bisa anda potong langsung jadi empat porsi. Untuk racikan bumbunya sendiri, haluskan bawang merah, bawang putih, kunyit dan lengkuas. Jangan lupakan cabe hijau keriting yang dimasukkan saat merebus daging bebek dengan bumbu halus.

Agar mendapatkan keempukkan yang sempurna, anda harus merebusnya dengan waktu sangat lama tanpa santan. Tak main-main, seorang penjual berani memasak gulai Itiak Lado Mudo selama satu hari satu malam supaya rasa pedas cabe masuk hingga ke serat daging. Tak heran karena proses memasaknya yang lama dan bumbu racikan sempurna, sepotong daging bebek muda cabe hijau tanpa nasi dijual dua puluh ribu rupiah. Jika Anda tidak sempat memasaknya, kami dari Itiakladomudo.com menawarkan itiak lado mudo siap saji yang bisa dipesan secara online.

Hal Unik yang hanya Bisa Kamu Temukan di Rumah Makan Padang

Hal Unik yang hanya Bisa Kamu Temukan di Rumah Makan Padang

Pernahkah kamu berkunjung ke rumah makan Padang? Rumah makan Padang atau Rumah makan Minang memang bisa ditemukan dengan mudah di berbagai kota di Indonesia. Banyak orang yang mengaku pernah makan di rumah makan Padang dimana masakan yang ada merupakan masakan Padang dan mereka tinggal memilih makanan yang ada di antara tumpukan piring yang dipajang di dekat pintu masuk.

Namun, bila kamu datang ke rumah makan Padang yang sebenarnya, terutama yang terletak di kota asalnya, maka kamu akan menemukan berbagai hal unik yang tidak akan kamu temukan di tempat lain. Ingin tahu apa saja hal-hal unik di sebuah rumah makan Padang? Berikut ini beberapa diantaranya

Kemampuan Karyawan dalam Menyajikan Makanan

pelayan rm padang
(Images by republika.co.id)

Saat kamu masuk ke dalam rumah makan Padang, maka tidak perlu menunggu lama, karyawan yang ada di rumah makan tersebut akan datang mengantarkan berbagai jenis masakan yang diatur dalam piring-piring yang ditumpuk hingga mencapai 4 hingga 5 tumpuk yang dibawa dengan satu tangan. Skill ini merupakan skill yang cukup mengagumkan mengingat para karyawan harus bermanuver dalam membawa makanan ke meja pembeli dengan cepat tanpa ada satupun piring yang jatuh.

Variasi Pilihan Makanan  yang Dihidangkan

menu masakan padang
(images by beefcentral.com)

Bila kamu berkunjung ke rumah makan Padang, maka jangan kaget bila sang pelayan akan meletakkan semua jenis menu yang tersedia di meja kamu. Sebagian orang akan merasa bingung dengan hal ini karena sudah jelas mereka tidak akan memakan semuanya. Hal ini merupakan salah satu ciri khas rumah makan Padang yang tidak akan kamu temukan di rumah makan lain. Tidak perlu khawatir, karena biaya yang harus kamu bayarkan adalah biaya untuk makanan yang kamu makan dan bukan untuk semua menu yang ada di atas meja.

Suasana Rumah Makan yang Ramai dengan Teriakan

Jangan harap kamu bisa menikmati suasana makan  yang tenang dalam jangka waktu lama selama berada di rumah makan Padang. Kamu akan mendengar ramai suara teriakan dari para karyawan dan pelayan yang bekerja di tempat tersebut. Suara teriakan dengan nada tinggi tersebut merupakan salah satu cara berkomunikasi antara masing-masing karyawan yang pada umumnya berisikan instruksi yang berkaitan dengan penyajian makanan, jadi kamu tidak perlu bingung dan khawatir selama menikmati makanan yang ada.

Porsi Nasi Bungkus Padang yang Lebih Banyak

Banyak orang yang memilih untuk membungkus nasi padang yang mereka beli di rumah makan Padang daripada makan di tempat. Mengapa? Karena porsi nasi yang dibungkus akan jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan porsi makan di tempat, walaupun harga yang dibayarkan sama. Tidak pernah ada alasan yang jelas mengenai hal ini, namun yang jelas bila kamu tidak ingin mengkonsumsi nasi dalam porsi yang terlalu banyak, maka kamu harus memberikan instruksi tersebut pada saat kamu sedang membeli makan di rumah makan Padang agar makanan yang ada nantinya tidak tersia-sia hanya karena kamu tidak bisa menghabiskannya.

Bagaimana, cukup unik bukan? Semua hal tersebut hanya bisa kamu temukan di rumah makan Padang saja dan bukan di rumah makan lain.

Jalan-jalan Ke Sumbar, Jangan Lupa untuk Belanja Kain Tenun Songket Khas Pandai Sikek

Jalan-jalan Ke Sumbar, Jangan Lupa untuk Belanja Kain Tenun Songket Khas Pandai Sikek

Buat kamu yang berkunjung ke Sumatera Barat, ada banyak ragam jenis oleh-oleh yang bisa kamu bawa pulang. Selain berbagai jenis makanan dan souvenir, kamu juga bisa membeli kain tenun songket yang berasal dari desa Pandai Sikek di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Desa Pandai Sikek merupakan pusat kerajinan tenun songket di propinsi ini, dimana para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri datang untuk membeli kain tenun songket secara langsung.

Sejarah Tenun Songket Pandai Sikek

Kain tenun songket merupakan kain tradisional dari Sumatera Barat. Kain ini merupakan kain yang dipergunakan pada berbagai acara tradisional. Pada abad ke 14, ketika kerajaan Pagaruyung masih berkuasa, penggunaan kain songket merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh anggota masyarakat saat menghadiri acara kerajaan ataupun acara adat lainnya.

Kewajiban penggunaan kain songket ini tentu saja membuat masyarakat Minang belajar untuk menenun kain songket mereka sendiri. Keahlian ini akhirnya diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi, utamanya kaum perempuan. Desa Pandai Sikek sendiri merupakan satu daerah yang masih memelihara tradisi menenun kain songket hingga sekarang, yang pada akhirnya menjadikan desa ini sebagai pusat kerajinan tenun songket yang paling populer di Sumatera Barat.

Popularitas Tenun Songket Pandai Sikek

Popularitas tenun songket dari desa ini memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Para pembeli yang berasal dari dalam dan luar negeri selalu ramai terlihat di berbagai area yang menawarkan kain tenun songket. Banyak juga para pembeli yang membeli kain songket langsung dari para pengrajin di rumah mereka.

Kepopuleran tenun songket ini bisa jadi merupakan salah satu alasan mengapa pemerintah memutuskan untuk memasukkannya dalam desain mata uang rupiah. Bila anda perhatikan pada lembaran uang Rp. 5000 keluaran tahun 1999, anda akan menemukan gambar pengrajin yang sedang menenun kain songket. Inspirasi gambar ini berasal dari desa Pandai Sikek dan kaum wanita penenun tenun songket di desa ini.

Motif dan Keunikan Tenun Songket Pandai Sikek

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan kain tradisional dan tenun songket dari Pandai Sikek, Sumatera Barat bukanlah satu-satunya yang bisa ditemukan di tanah air. Namun, tenun songket dari daerah ini memiliki keunikannya tersendiri terutama dari segi motif yang dirajut oleh para pengrajinnya.

Satu hal yang perlu kamu ketahui mengenai tenun songket adalah proses pembuatannya yang memakan waktu cukup lama, tergantung tingkat kerumitannya. Semakin tinggi tingkat kerumitannya, maka akan semakin lama proses pembuatannya, bahkan bisa mencapai lebih dari satu bulan lamanya hanya untuk membuat selembar kain tenun.

Tingkat kerumitan ini sendiri dibedakan atas motif ataupun pemilihan benang yang dipergunakan. Terdapat istilah benang 1, benang 2 dan benang 3 dimana benang 1 merupakan proses pembuatan yang paling rumit dan benang 3 tergolong paling sederhana.

Motif dari tenun songket di desa ini juga sangat beragam. Terdapat beberapa motif tradisional seperti motif tampuan manggih, motif salapah dan motif sutra liris-liris. Para penenun juga sudah berkreasi dengan menciptakan motif-motif baru yang unik namun tetap menampilkan ciri khas tenun songket asal Sumatera Barat, misalnya saja motif bacatue sutra hijau.

songket pandai sikek
(images by songketpandaisikek.com)

Bagaimana, tertarik untuk menambah koleksi pakaian anda dengan bahan dasar kain tenun songket Pandai Sikek? Jangan lupa untuk berburu kain tenun ini saat anda berkunjung ke Sumatera Barat.

(Featured images by urangawak77.wordpress.com)

Hal Menarik dari Danau Singkarak yang Kamu Perlu Tahu

Hal Menarik dari Danau Singkarak yang Kamu Perlu Tahu

Salah satu objek wisata yang cukup populer di Sumatera Barat adalah Danau Singkarak. Danau yang satu ini memilki panorama yang sangat indah dan memukau mata. Danau ini sudah lama dikenal di tanah air, namun popularitasnya semakin mencuat sejak even olahraga internasional Tour de Singkarak dilaksanakan di Sumatera Barat, dimana salah satu rutenya melewati area di dekat danau ini.

Terlepas dari itu semua, ada banyak hal menarik yang bisa digali dari danau ini, yang bisa menambah pengetahuan kamu

Awal Mula Popularitas Danau Singkarak

Popularitas danau Singkarak ternyata bermula dari seorang peneliti dari luar negeri. Pada awalnya, Danau ini hanya dikenal oleh masyarakat sekitarnya. Namun, seorang peneliti Biologi asal Jerman bernama Ernst Haeckel yang meneliti mengenai ekosistem di danau ini kemudian menerbitkan hasil penelitiaannya dalam sebuah jurnal Biologi pada tahun 1905. Sejak saat itulah nama Danau Singkarak menjadi semakin populer bukan hanya di dalam namun juga di luar negeri.

Danau Singkarak sebagai Inspirasi dari Tour de Singkarak

Kamu pasti sudah cukup familiar dengan even internasional Tour de Singkarak yang merupakan even kegiatan olahraga bersepeda di Sumatera Barat. Nama even ini sendiri terinspirasi dari even serupa yaitu Tour de France.

Singkarak dipilih menjadi nama dari even ini karena berbagai alasan. Danau Singkarak merupakan objek wisata alam yang paling populer di kalangan masyarakat setempat dan juga masyarakat Indonesia. Pada awalnya, even ini dimulai dengan garis start di Padang dan berakhir di Dermaga Danau Singkarak. Penggunaan Danau Singkarak sebagai point akhir dari even ini merupakan salah satu alasan mengapa even ini akhirnya dinamakan Tour de Singkarak.

Danau Singkarak merupakan Danau Terbesar di Sumatera Barat

Propinsi yang satu ini memiliki banyak danau dan Danau Singkarak merupakan danau terbesar dengan luas mencapai sekitar 130 km², serta menjadikannya danau terbesar kedua di seluruh tanah Sumatera setelah Danau Toba.

Selain ukurannya yang sangat luas, ada keunikan lain dari danau ini yaitu ukuran panjangnya yang bisa berubah-ubah. Danau yang terbentuk akibat pergeseran lempeng bumi ini memiliki ukuran panjang yang berubah dan semakin memanjang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini disebabkan karena lempeng bumi yang terus bergerak dan bergeser, yang mengakibatkan ukuran danau yang juga berubah dimana catatan terakhir menunjukkan bahwa panjang danau berkisar pada angka 23 km.

Ikan Bilih sebagai Ikan Endemik Danau Singkarak

Melihat ukuran danau yang sangat luas, pastinya kamu membayangkan bahwa ada begitu banyak jenis hewan air dan ikan yang hidup di dalamnya. Kenyataannya, danau sedalam 268 meter yang berada pada ketinggian 363,5 meter di atas permukaan laut ini hanya memiliki 19 jenis ikan yang hidup di dalamnya.

ikan bilih
(images by Rony Ariyanto Nugroho via kompas.com)

Diantara 19 jenis ikan tersebut, ikan Bilih merupakan ikan yang paling populer. Ikan berukuran kecil dengan panjang hanya sekitar 10 cm ini merupakan makanan paling populer untuk para pendatang dan juga sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Hal yang membuat ikan Bilih sangat populer adalah rasanya yang gurih dan juga kenyataan bahwa ikan ini hanya bisa ditemukan di danau Singkarak dan tidak bisa ditemukan di tempat lain. Upaya pembudidayaan ikan ini di luar danau juga selalu mengalami kegagalan sehingga tidak heran bila ikan Bilih disebut sebagai ikan khas atau endemik dari Danau Singkarak.

Pesona Wisata Air Terjun Tersembunyi di Sumatera Barat

Pesona Wisata Air Terjun Tersembunyi di Sumatera Barat

Air Terjun Belek

air terjun belek
(Images by Ritno Kurniawan via lubuk-aluang.blogspot.co.id)

Air terjun yang satu ini terbilang masih sangat asri dan alami. Untuk bisa mencapai tempat ini, kamu harus menempuh perjalanan sekitar 2 hingga 3 jam melewati pepohonan lebat yang ada di hutan Gamaran. Lokasi air terjun ini memang terletak di tengah hutan Gamaran di Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman. Buat kamu yang menyukai wisata alam dengan medan yang menantang, maka air terjun dengan ketinggian 15 meter ini adalah tujuan yang tepat.

Air Terjun Timbulun

air terjun timbulun
(images by tourdesumbar.wordpress.com)

Tempat wisata berikutnya yang juga menyimpan pesona air terjun berada di sebelah timur kota Painan, kabupaten Pesisir Selatan. Di tempat ini terdapat sebuah air terjun yang dinamakan air terjun Timbulun. Pesona wisata yang satu ini memang masih sangat tersembunyi karena lokasinya yang cukup jauh dengan medan yang sangat menantang. Air terjun ini memiliki 7 tingkatan dimana akses menuju tingkatan yang lebih tinggi tergolong jauh lebih sulit sehingga kebanyakan orang memilih untuk berhenti pada tingkatan ke dua.

Air Terjun Babang

air terjun babang
(images by Ritno Kurniawan via lubuk-aluang.blogspot.co.id)

Air terjun Babang berada di Koto Buruak, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Air terjun yang satu ini memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan lokasi wisata namun sayangnya akses jalan yang masih kurang baik membuatnya sulit untuk dijangkau. Bagaimana tidak, para pengunjung harus berjalan kurang lebih satu jam sambil menyusuri sungai untuk bisa sampai ke tempat ini.

Namun, kelelahan selama menempuh perjalanan akan terbayar lunas setelah tiba di tujuan. Air terjun Babang dengan air yang jernih serta keindahan pepohonan di sekitarnya akan membuat setiap pengunjung merasa santai dan rileks. Air terjun ini memiliki 3 tingkatan dimana tingkatan paling bawah memiliki lubuk yang tidak terlalu dalam sehingga cocok untuk mandi dan berendam baik untuk orang dewasa dan anak-anak. Sementara di tingkatan kedua dengan ketinggian 20 meter terdapat pula lubuk lain yang tergolong lebih dalam. Untuk bisa mencapai tingkatan paling atas, medan yang harus ditempuh sangatlah sulit sehingga hanya sedikit sekali orang yang pernah tiba diatas.

Air Terjun Nyarai

air terjun nyarai
(images by Ritno Kurniawan via lubuk-aluang.blogspot.co.id)

Berlokasi di hutan Gamaran yang juga merupakan daerah tempat air terjun Belek berada, anda bisa menemukan air terjun Nyarai. Air terjun yang satu ini memang tidak terlalu tinggi, namun memiliki lubuk yang lebih luas dengan air yang lebih sejuk dan udara yang lebih dingin. Keasrian dan suasana alam masih sangat kental di air terjun ini karena jumlah pengunjung yang datang juga tergolong masih sangat sedikit. Ciri khas dari air terjun ini adalah airnya yang berwarna kehijauan, dimana air yang jatuh diapit oleh dua tebing batu yang berukuran cukup besar.

Tempat wisata air terjun di atas masih belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Medan yang berat membuatnya agak sulit untuk dijangkau namun hal ini merupakan sebuah tantangan tersendiri yang wajib untuk kamu taklukkan untuk bisa menikmati keindahannya.

Seluk Beluk dan Keunikan Rumah Gadang

Seluk Beluk dan Keunikan Rumah Gadang

Sumatera Barat memiliki banyak hal unik dan menarik yang tampaknya tidak akan habis untuk ditelusuri. Salah satu diantaranya adalah rumah Gadang yang merupakan rumah adat dari propinsi ini. Arsitektur yang unik merupakan salah satu daya tarik utama rumah Gadang atau yang sering juga disebut dengan nama Rumah Bagonjong, Rumah Godang atau Rumah Baanjung.

Arsitektur Rumah Gadang yang Menginspirasi

Hal yang paling menarik perhatian dari rumah Gadang adalah bentuk atapnya yang menjulang tinggi dan meruncing menyerupai tanduk kerbau. Atapnya dibuat seakan-akan saling bersusun antara satu dengan lainnya, sehingga bentuk tanduk yang ada bisa mencapai lebih dari 4 buah, tergantung dari besar kecilnya rumah tersebut.

Para nenek moyang yang memiliki ide untuk membuat rumah Gadang juga memiliki ide untuk membuat rumah ini tahan gempa. Hal ini dibuktikan dengan membuat rumah dimana tiang-tiangnya tidak masuk kedalam tanah tapi hanya bertumpu pada sebuah alas berupa batu berukuran besar dan lebar. Selain itu, pasa yang dipergunakan adalah pasak kayu sehingga bila terjadi gempa, rumah Gadang akan bisa bergerak mengikuti pergerakan tanah dan tidak akan rubuh.

Tahukah kamu, desain dari rumah Gadang telah menginspirasi banyak arsitek dalam merancang sebuah bangunan. Salah satu yang paling terkenal adalah bangunan The House of Five Senses yang merupakan bagian dari Taman Hiburan Efteling di Belanda. Selain itu, desain serupa juga ditemukan pada bangunan paviliun Malaysia pada acara World Shanghai Expo 2010 di Cina.

Prinsip Kepentingan Umum dalam Desain Rumah Gadang

Kepentingan umum adalah hal yang paling utama dalam desain sebuah rumah Gadang. Dalam sebuah rumah Gadang, semua ruangan yang ada selain kamar tidur merupakan ruangan publik. Selain itu, perbandingan antara ruang tidur dengan ruang umum adalah 1/3 untuk ruang tidur dan 2/3 sisanya adalah ruangan publik.

Selain prinsip dasar yang mengutamakan kepentingan umum, ada beberapa prinsip lain dalam pembuatan rumah Gadang yaitu:

  • Jumlah ruangan harus ganjil antara 3 hingga 11 ruangan di dalam satu rumah
  • Jumlah kamar atau ruang tidur akan disesuaikan dengan jumlah perempuan yang tinggal di dalam rumah tersebut
  • Pada bagian sayap kiri dan kanan rumah terdapat ruang anjung atau anjuang dalam bahasa Minang. Ruang tersebut khusus dipergunakan sebagai tempat untuk acara penobatan kepala adat atau sebagai tempat persandingan pengantin baru
  • Pendirian rumah Gadang harus dilakukan diatas tanah dari kaum yang bersangkutan. Proses pendiriannya juga tidak sederhana karena perlu dilakukan musyawarah dengan anggota keluarga dan juga dengan penghulu dari kaum tersebut sebelum akhirnya rumah tersebut bisa mulai dibangun
  • Seluruh bagian ruangan diberikan ukiran mulai dari ukiran dengan motif akar, motif bunga, motif buah, daun dan motif geometri baik lingkaran, persegi atau segi tiga yang nantinya akan memenuhi seluruh dinding.

Bagaimana, menarik bukan menelusuri lebih jauh mengenai rumah Gadang. Rumah adat dari propinsi Sumatera Barat ini bukan hanya mengesankan untuk dilihat, namun juga memiliki berbagai makna sosial yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Minang sebagai bagian dari Indonesia.

**(Featured images by adventurose.com)

Upacara Adat Sumatera Barat Yang Menarik

Upacara Adat Sumatera Barat Yang Menarik

Indonesia terdiri dari banyak budaya dan adat istiadat sesuai daerah masing-masing – tak terkecuali Sumatera Barat. Di propinsi ini, adatnya menganut syariat Islam dan unsur Melayu masih melekat dalam setiap event tradisional.

Dari sekian banyak adat istiadat, berikut adalah 3 upacara adat yang cukup menarik minat para wisatawan.

1. Tabuik

Tabuik adalah sebuah upacara adat yang dilaksanakan setial tanggal 10 Muharam. Upacara ini memperingati wafatnya Husein, cucu dari Nabi Muhammad SAW dan lebih dikenal dengan sebutan hari Asyura. Tabuik pertama kali dikenalkan oleh tentara Tamil muslim yang berasal dari India pada tahun 1831. Makna Tabuik sendiri merupakan pengusungan jenazah. Awalnya, upacara ini merupakan adat Syi’ah namun kini tak sedikit penganut Sunni yang turut melaksanakan upacara Tabuik ini.

Peringatan Asyura meliputi upacara pelabuhan tabuik ke laut lepas. Bagi masyarakat Minang, Tabuik sangat penting untuk menghormati keluarga Nabi Muhammad SAW. Banyak warga desa yang berbondong-bondong ke pantai untuk melakukan upacara atau sekedar menyaksikan hiruk pikuknya pelaksanaan tersebut.

2. Balimau

balimau
(Images by minangkabaunews.com)

Balimau merupakan tradisi agama hindu yang masih mengakar di Sumatera Barat yakni dengan membersihkan diri di sungai atau di tempat-tempat pemandian umum. Balimau diadakan saat sebelum bulan Ramadhan untuk menyucikan diri secara lahir dan batin. Yang unik dari upacara ini adalah cara mandinya dengan menggunakan air limau atau jeruk nipis. Jeruk nipis dipercaya dapat membasuh kotoran serta keringat yang melekat pada kulit.

Pemakaian jeruk nipis pada upacara ini adalah sebagai bentuk simbol mandi pada jaman dahulu saat belum tersedia sabun – warga Minang membersihkan diri dengan jeruk nipis. Tentu saja, para pria dan perempuan diharuskan mandi di tempat terpisah. Kalau laki-laki mandi di sungai, maka para perempuan bisa mandi di tempat pemandian yang lebih tertutup. Namun saat ini, banyak terjadi penyimpangan karena tak jarang warga setempat berbondong-bondong ke sungai – pria maupun wanita – untuk meramaikan perayaan Balimau ini. Alhasil upacara yang dulunya merupakan upacara keagamaan kini beralih fungsi menjadi sebuah perayaan atau rekreasi.

3. Makan Bajamba

makan bajamba
( Images by travelplusindonesia.blogspot.com)

Makan Bajamba atau Barapak adalah kegiatan makan masyarakat Minang dengan cara duduk bersama-sama di sebuah tempat yang sudah ditentukan. Tradisi turun temurun ini bertujuan untuk mendekatkan diri satu sama lain tanpa memandang kelas sosial seseorang.

Upacara ini biasanya diadakan pada hari-hari libur keagamaan atau ketika sedang ada pesta adat. Makan Bajamba juga sering diadakan saat sedang ada pertemuan penting.

Tak jarang upacara ini dipadati oleh wisatawan yang penasaran terhadap Makan Bajamba. Meja yang panjang dan alas seadanya menjadi tempat perjamuan berlangsung. Bahkan kelompok-kelompoknya terdiri dari puluhan hingga ratusan orang yang duduk berhadap-hadapan di meja yang memanjang.

Tradisi Makan Bajamba pernah tercatat dalam MURI di tahun 2006. Untuk memperingati HUT kota Sawah Lunto yang ke 123, pemerintah mengadakan makan bersama yang diikuti oleh 16 ribu orang.

Bila Anda ingin merasakan kultur Sumatera Barat yang sesungguhnya, tak ada salahnya berkunjung saat warga setempat mengadakan upacara adat di atas.

**(Featured images by travelplusindonesia.blogspot.com)

8 Jajanan Tradisional Sumatera Barat

8 Jajanan Tradisional Sumatera Barat

  1. Galamai

Jajanan tradisional yang satu ini terbuat dari campuran beras ketan, santan dan gula merah. Rasanya sangat legit dan empuk. Galamai memiliki tekstur mirip dengan dodol sehingga wisatawan dari tanah Jawa pun menyebutnya dengan Dodol. Kenyal dan lembut – tekstur dan rasanya sangat digemari oleh anak-anak. Kue ini merupakan sajian wajib di acara pernikahan tradisional Sumatera Barat.

  1. Sala Lauak

Sekilas bentuk Sala Lauak mirip dengan bakso goreng. Cemilan ini terbuat dari tepung beras yang digoreng kering. Rasanya asin dan tekstur kulitnya renyah. Banyak para penjual Sala Lauak yang dapat ditemui di tempat-tempat keramaian seperti pasar dan objek wisata. Banyak pula penjual Lontong Sayur yang menyediakan Sala Lauak sebagai makanan pendamping.

  1. Kue Basung

Kue Basung memiliki rasa yang legit berkat campuran santan dan gula merah serta tepung beras. Yang membuat unik adalah cetakannya yang terbuat dari daun pisang dan dibentuk mengerucut. Setelah adonan dimasukkan kedalam cetakan sederhana tersebut, lalu dikukus hingga matang. Kue Basung ini cukup mudah ditemui di berbagai toko-toko yang menjual makanan khas Sumatera Barat.

  1. Karak Kaliang

Karak Kaliang banyak ditemui di daerah Bukittinggi. Oleh-oleh khas ini terbuat dari tepung ubi yang digoreng kering. Cara memakannya bisa langsung atau dengan nasi, sesuai selera. Banyak wisatawan yang membawa pulang karak kaliang dalam jumlah banyak sebagai buah tangan karena cemilan ini cukup tahan lama dan mudah ditemukan.

  1. Kue Sapik

Kue Sapik merupakan kue semprong yang berbentuk segitiga. Teksturnya renyah dan rasanya manis. Bahannya terbuat dari beras sipulut hitam. Saat mencicipi kue ini, akan terasa sedikit aroma kayu manis yang menambah citarasanya. Disebut sapik karena proses pemangganganya dilipat dan dijepit (disapik) hingga berbentuk lipatan.

  1. Katan durian

Campuran ketan dan durian ternyata menjadi makanan khas Sumatera Barat. Campuran buah durian serta ketan dengan parutan kelapa menjadikannya pasangan yang pas dinikmati di sela-sela perjalanan Anda.

  1. Karupuak Sanjai

Karupuak atau kerupuk bisa jadi oleh-oleh wajib yang dibawa dari Sumatera Barat. Ubi-ubian menjadi bahan utama kerupuk ini. Karupuak Sanjai terdiri dari 3 rasa, manis, pedas dan asin. Yang asin diberi bumbu garam dan dinamakan Karupuak Sanjai Tawar; yang manis diberi gula merah dinamakan Karupuak Sanja Saka, sedangkan yang pedas dinamakan Karupuak Sanjai Balado.

  1. Pinyaram

Pinyaram merupakan kue khas Padang. Bentuknya mirip kue cucur dan terbuat dari tepung beras ketan dan gula aren. Cetakannya berbentuk bulat dan terdapat dua pilihan, gula merah atau gula pasir. Keduanya memiliki rasa gurih dan manis. Pada acara pernikahan tradisional, kue pinyaram merupakan kue wajib ada sebagai sesuguhan. Biasanya dicetak dengan ukuran piring besar kemudian dipotong-potong kecil.

  1. Karupuak Jangek

Karupuak Jangek merupakan cemilan tradisional yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Jangan dibayangkan kulit yang kenyal karena proses pengeringannya memakan waktu yang lama mulai direbus, dikeringkan dan dijemur hingga 3 hari! Hasilnya? Kerupuk renyah yang biasa dijadikan makanan pelengkap sate padang atau lontong sayur.

Masih ada banyak kue tradisional yang cocok untuk dijadikan oleh-oleh atau dicicipi di propinsi Sumatera Barat karena kawasan ini cukup luas dan menawarkan sajian yang unik khas tiap kota.

Kue khas apa yang pernah Anda coba di Sumatera Barat?

**(Featured images by 9gag.com)

Incip-incip Lezatnya 7 Makanan Khas Sumatera Barat

Incip-incip Lezatnya 7 Makanan Khas Sumatera Barat

Berkunjung ke Sumatera Barat rasanya kurang lengkap bila Anda tidak mencicipi makanan khas daerah tersebut. Berikut adalah 7 makanan khas favorit warga Sumatera Barat yang patut Anda coba!

1. Itiak lado mudo

Olahan daging Itiak atau bebek merupakan masakan khas yang berasal dari daerah dataran tinggi di Sumatera Barat, khususnya dari daerah sekitar kota Bukittingi, kabupaten Agam dan payakumbuh.  Cara memasak dan bumbunya juga berbeda-beda. Untuk daerah Koto Gadang dan Ngarai Sianok bebek dimasak tanpa menggunakan santan kelapa dan menggunakan daging bebek pelari (Indian runner duck) yang dicampur dengan cabe keriting muda sedangkan untuk daerah sekitar ampek angkek dan payakumbuh menggunakan daging itik serati atau enthok dan menggunakan santan kelapa serta dicampur dengan cabe keriting hijau. Masyarakat daerah ini lebih sering menamakannya dengan itiak lado hijau.

2. Rendang daging

Entah mengapa, banyak masyarakat yang gemar sekali memakan rendang daging khas propinsi ini. Tampaknya, rendang milik Sumatera Barat memang tiada duanya. Bahkan, CNN pun menobatkan rendang daging dalam daftar 50 hidangan terlezat di dunia setelah melakukan jajak pendapat ke 35.000 orang tahun 2011!

Penggemar daging sapi pasti suka dengan rendang daging. Rasanya begitu sedap apalagi ada banyak campuran bumbu khas Indonesia seperti lengkuas, serai, cabe, serta larutan santan dari buah kelapa segar.

3. Dendeng Balado dan Batokok

Salah satu lagi masakan daging yang terkenal di Sumatera Barat yakni Dendeng Balado. Menu ini merupakan menu andalan di berbagai restoran khas Sumatera. Cara memasaknya pun cukup memakan waktu karena daging sapi harus dipotong tipis-tipis sebelum direndam dalam rempah-rempah lalu dijemur hingga kering. Proses penggorengannya pun harus benar-benar kering sebelum diberi bumbu Lado atau cabe merah. Dendeng lain yang jadi favorit yaitu Batokok. Mirip dengan dendeng balado, tapi daging batokok harus dipukul-pukul terlebih dahulu dengan cara ditumbuk sebelum digoreng.

4. Soto Padang

Lain halnya dengan Soto Madura, soto Padang memiliki citarasa gurih serta pedas. Kaldunya terbuat dari daging dengan campuran rempah-rempah. Penyajiannya pun disertai dengan perkedel kentang dan kerupuk merah. Makanan ini wajib dicoba ketika cuaca dingin!

5. Sate Padang

Sate memang sudah ada dimana-mana, namun citarasa Sate Padang tentu tidak sama dengan sate ayam biasa. Sate Padang merupakan istilah umum untuk menyebutkan sate Padang Panjang dan Pariaman. Bahannya pun bervariasi mulai dari daging sapi hingga jerohan seperti usus dan hati. Sausnya juga berbeda dari sate yang ada di jawa karena memakai saus bumbu kuning pedas tanpa kecap. Jadi, rasa yang dihasilkan lebih gurih dan pedas. Penyajiannya pun cukup unik karena ditabur dengan bawang goreng. Anda bisa memilih untuk memakan sate dengan nasi atau lontong.

6. Lamang Tapai

Nah, untuk yang suka manis-manis, makanan penutup ini bisa jadi pilihan Anda. Lamang Tapai terbuat dari beras ketan yang dimasak terlebih dahulu di dalam bamboo muda lalu diberi kuah santan. Pembuatannya pun cukup rumit, lho! Ruas-ruas bambu tersebut harus dijaga agar tidak sampai terbakar. Penyajian Lamang Tapai diberi taburan ketan hitam. Rasanya sangat khas dan nikmat– manis bercampur asam yang berasal dari tapainya.

7. Kalio Baluik

Kalio adalah sebutan untuk rendang basah dan daging yang digunakan adalah ikan belut. Makanan khas ini diolah dengan bumbu rempah dan santan serta diberi campuran kentang, pete dan teri. Bagi yang tidak suka masakan pedas, lidah bisa ‘terbakar’ saat mencobanya. Namun bagi penyuka masakan pedas, Anda akan ketagihan akan rasanya.

Bagaimana? Apakah Anda sudah menyiapkan perut untuk mencoba semua makanan khas Sumatera Barat ini?

 

Tempat Pemandian Menyegarkan Di Sumbar

Tempat Pemandian Menyegarkan Di Sumbar

Warga SumBar perlu berterimakasih kepada Bukit Barisan. Letaknya yang cukup berdekatan menjadikan daerah ini kaya akan sumber mata air yang sangat cocok untuk dijadikan tempat pemandian. Banyak wisatawan yang memanfaatkan objek wisata pemandian ini sebagai tempat untuk menyegarkan pikiran atau sekedar bersantai di sela-sela penatnya kesibukan. Dimana sajakah pemandian air alami tersebut? Yuk, disimak!

  • Lubuak Paraku
lubuk paraku
(images by jfnurdin via instagram)

Lubuak Paraku merupakan pemandian yang terletak di jalan antara Padang dan Solok. Lokasinya cukup berada di pinggiran kota Padang dan sesampainya di tempat, Anda harus berjalan beberapa meter ke dalam. Tiket masuk gratis hanya membayar uang parkir saja. Air sungai Lubuak Paraku sangat jernih dan dingin – sangat cocok dijadikan tempat pemandian saat udara panas. Saking jernihnya, Anda dapat melihat bebatuan yang ada di dasar sungai. Hati-hati saat melangkah karena batu-batu ini cukup licin.

Bila Anda datang di pagi hari, Anda akan bertemu dengan anak-anak desa yang tampaknya sudah terlatih untuk melompat dari batu besar yang satu ke batu yang lain. Selain itu, Anda juga akan menemui capung dan kupu-kupu berterbangan di sekitar sungai. Pemandangan yang sungguh indah!

  • Batang Tabik
batang tabik
(images by fahmi_kitting via instagram)

Batang Tabik merupakan sumber mata air alami dengan atmosfir yang sangat sejuk. Berenang di dalam kolam ini layaknya snorkeling di laut lepas – jernih dan banyak pemandangan indah di dasarnya. Suasana kolam pemandian ini sangat asri dikelilingi dengan pemandangan sawah hijau dan suasana alam yang menyegarkan. Sejak jaman kolonial Belanda, Batang Tabik sudah dijadikan sebagai kolam pemandian setempat. Sumber air yang jernih pun dimanfaatkan sebagai sumber PDAM masyarakat Payakumbuh.

Sangat mudah untuk menemukan lokasi kolam pemandian ini. Lokasinya hanya 5 km dari pusat kota dan letaknya pun di pinggir jalan raya mengarah ke Nagari Lintau.

  • Air Terjun Nyarai
air terjun nyarai
(images by Ritno Kurniawan via http://lubuk-aluang.blogspot.co.id)

Air terjun ini letaknya agak terpencil di kawasan Lubuk Alung, Padang Pariaman – tepatnya di Hutan Gamaran. Meski tersembunyi, namun keindahannya pun menarik minat masyarakat yang penasaran akan kesegaran airnya. Saat ini, Air Terjun Nyarai sangat tersohor dan banyak wisatawan dari luar kota bahkan luar pulau, menyempatkan waktu untuk singgah di sumber mata air alami ini.

Jalan setapak memasuki hutan Gamaran tidak mengurungkan niat para pengunjung untuk melihat air terjun Nyarai karena rasa letih itu terbayar dengan pemandangan yang menakjubkan! Di sepanjang jalannya, terdapat kolam-kolam (lubuak) alami yang dapat disinggahi.

  • Kolam Air Panas Bukik Kili

Berbeda dengan pemandian lain yang airnya dingin, kolam di Bukik Kili menawarkan air panas yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Objek wisata yang satu ini letaknya 54 km dari kota Padang menuju ke kabupaten Solok.

Anda dapat menggunakan mobil atau sepeda motor untuk sampai di lokasi ini. Kolam Bukik Kili tak pernah sepi pengunjung yang ingin merasakan relaksasi di kolam air panas.

  • Pemandian Tirta Alami
tirta alami
(images by dhelvieana via instagram)

Jika Anda tak mau repot harus menjelajah ke hutan, Anda bisa menikmati pemandian sumber air yang berada di Anai Resort. Tak perlu khawatir karena konsep kolam pemandian di dalam hotel ini didesain se-natural mungkin menyerupai alam yang asri. Air kolamnya pun berasal dari sumber mata air alami dari gunung. Untuk anak-anak, lokasi pemandian ini menyediakan kolam khusus agar mereka dapat bebas bermain air. Selain itu, kawasan ini juga dijadikan sebagai camp ground bagi para pecinta alam. Untuk merasakan segarnya air dari kola mini, anda cukup membayar Rp. 10.000 saja.

Bagaimana? Sudah punya pilihan ke kolam mana untuk weekend nanti?

**(Featured images by Ritno Kurniawan via http://lubuk-aluang.blogspot.co.id)

Menilik Istana Baso Pagaruyung

Menilik Istana Baso Pagaruyung

Bila Anda hobi traveling ke tempat-tempat budaya atau bersejarah, istana yang satu ini tak boleh terlewatkan saat berkunjung ke Sumatera Barat!

Istana Baso Pagaruyung berbentuk Rumah Gadang – rumah adat khas Minangkabau. Struktur desain istana ini merupakan yang terbaik yang ada di propinsi Sumatera Barat. Lokasinya terletak di Kabupaten Tanah Datar kota Batusangkar.

Meski sudah didirikan sejak lama, istana ini sebenarnya merupakan replica dari istana asli yang ada di Bukit Batu Patah. Lokasi ini sempat mengalami kebakaran di tahun 2007 lalu dan membuatnya rata dengan tanah. Setelah mengalami renovasi, istana ini kembali berdiri kokoh dengan detail ukiran dinding yang menawan.

Tiket masuk Istana Baso Pagaruyung cukup terjangkau. Cukup membayar Rp. 7.000,- di loket pembelian tiket saja. Untuk anak-anak, harganya lebih murah. Untuk turis mancanegara, tiket masuk sedikit lebih mahal yakni Rp. 12.000,- Bila harganya saja sudah dibedakan, pasti hal ini dikarenakan banyaknya turis asing yang ingin melihat keindahan objek wisata ini!

Sesampainya di depan istana, Anda akan melihat megahnya Istana Baso Pagaruyung. Dindingnya diukir dengan motif Minang yang sangat kompleks dan pastinya butuh kesabaran! Memasuki lebih dalam istana ini, Anda akan terbuai dengan langit-langit istana yang juga memiliki ukiran serupa. Tak sedikit wisatawan yang berdecak kagum saat mereka melihat ke dalam istana ini. Ukiran-ukiran ini memiliki kombinasi warna cokelat, kuning dan hijau.

Istana megah ini terdiri dari 3 lantai. Pada lantai pertama, pengunjung akan melihat bilik-bilik milik anggota keluarga istana. Ranjangnya berukuran cukup besar dan dihias dekorasi Minang, yang lebih mirip kamar pelaminan. Uniknya, bilik-bilik ini tidak memiliki pintu namun hanya sekat kain seperti selambu.

Ada kurang lebih 10 bililk yang ada di lantai satu. Letaknya bersebelahan satu sama lain. Dan di setiap bilik, terdapat tempat kecil untuk menjamu para tamu. Kain khas Minang bertebaran secara vertikal di lantai ini. Adapula benda-benda peninggalan rakyat Minang yang usianya sudah berabad-abad dan tersimpan rapi dalam etalase kaca.

Beranjak ke lantai dua, ada tempat tidur yang cukup besar, milik putri raja. Bilik ini memiliki kelambu kuning dan menjadi tempat istirahat para putrid raja yang belum menikah.

Menilik ke lantai paling atas, ruangannya cukup sempit bila dibandingkan dengan lantai satu dan dua. Ternyata bilik ini digunakan sebagai tempat penyimpanan peralatan perang. Ada beberapa senjata tradisional yang terjejer rapi beserta informasinya. Dari sini, Anda bisa mengintip keluar istana dan merasakan sejuknya angin yang berhembus dari ketinggian.

Berlanjut ke bagian belakang istana, terdapat sebuah bangunan yang merupakan dapur dan ruang makan. Keduanya memiliki perabotan lengkap. Dulunya, tempat ini dijadikan tempat penyimpanan sirih. Di tengah-tengah bilik disediakan piring-piring bulat dari bahan besi tempat untuk meludah setelah mengunyah sirih. Hmmm, bisa Anda bayangkan seperti apa jamuan makan jaman dulu di sini?

Melihat dapurnya, terdapat tembikar-tembikar yang dulunya digunakan untuk memasak air. Adapula perabotan jadul seperti penumbuk padi dan pemarut kelapa. Setiap peralatan ini sudah tertera informasi seputar nama dan kegunaannya. Di dalam kompleks istana juga terdapat lumbung padi milik kerajaan. Jaraknya 100 meter dari istana besar. Dahulu kala, hasil panen padi akan ditimbun di dalam lumbung ini.

Konsep museum ini cukup kreatif dan informatif karena ada banyak petugas yang siap memberikan informasi bila anda ingin tahu lebih lanjut tentang istana Baso Pagaruyung.

(Featured images by pungkysudrajat.blogspot.co.id)