Kisah Pilu Dibalik Loebang Mbah Soero

Kisah Pilu Dibalik Loebang Mbah Soero

Loebang Mbah Soero merupakan objek wisata bersejarah yang ada di Sumatera Barat tepatnya di Jalan Muh. Yazid, Sawahlunto. Nama Mbah Soero sendiri merupakan sosok mandor penjaga tambang yang disegani dan dituakan oleh para pekerja lainnya.

Ya, dulunya, Loebang Mbah Soero adalah kawasan pertambangan batu bara yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda. Karena lubang ini memiliki kandungan batubara dan emas hitam yang berkualitas, maka Belanda pun memerintahkan ratusan pekerja Rodi dari Medan, Sulawesi, hingga Jawa, untuk menggali lubang tambang tersebut.

Cerita dibalik Loebang Mbah Soero

Yang membuat miris adalah, para buruh ini dipaksa untuk bekerja siang dan malang dengan kondisi kaki dan tangan di rantai serta makanan yang sangat sedikit. Konon, banyak buruh yang mati akibat siksaan cambuk yang bertubi-tubi. Banyak kisah-kisah mengerikan yang kerap diceritakan oleh warga setempat mengenai ‘orang rantai’ ini.

Di tahun 1900, produksi batubara mengalami peningkatan. Artinya, para pekerja paksa ini pun semakin mengalami penderitaan. Mereka diharuskan bekerja dan sesekali mendapat hukuman cambuk. Selain itu, banyak perkelahian yang terjadi antar buruh karena mereka harus berebut uang, makanan dan rokok. Tak heran bila tambang ini merenggut banyak korban jiwa. Konon, kejadian seperti ini sangat biasa disaksikan oleh mandor dan mereka pun tak ambil pusing asalkan produksi selalu mencukupi.

Tak cukup sampai disitu, saat Loebang Mbah Soero direnovasi, banyak tengkorak-tengkorak yang ditemukan di dalam tanah. Diduga jenazah para buruh ini sengaja ditimbun disana.

Adalah Mbah Soerono – mandor berdarah Jawa yang diperintahkan oleh Belanda untuk menjaga tambang tersebut. Mbah Soero sangat disegani karena memiliki ilmu kebatinan. Meski begitu, ia sangat taat beribadah dan perilakunya pun santun.

Menjelajahi Loebang Mbah Soero

Bagi Anda yang penasaran akan gua tambang ini, Anda dapat memasuki Loebang Mbah Soero dengan membayar Rp. 10.000,- saja untuk tiket masuk. Anda diharuskan memakai safety kit seperti sepatu boot, helm, dan rompi. Korek gas sangat dilarang untuk dibawa masuk ke dalam karena bisa memicu ledakan.

Sesaat Anda masuk dari pintu utama, udara lembab langsung terasa. Anda akan terbawa dengan suasana yang kelam dan sedikit gelap. Bayangkan, ada berapa banyak buruh kasar yang dipaksa untuk menggali tambang itu? Dan berapa pula yang mati akibat kekejian penjajah?

Pada tahun 1920, tambang ini sempat ditutup karena terjadi perembesan air serta gas metana yang meningkat dan cukup membahayakan.  Di tahun 2007, tambang ini berhasil direnovasi dan dijadikan objek wisata di Sawahlunto. Lubang yang awalnya dinamai Soegar ini pun berganti menjadi Mbah Soero karena dianggap sebagai tokoh inspirasi masyarakat Sawahlunto.

Info Box

Tak jauh dari Loebang Mbah Soero, terdapat Info Box – sebuah galeri tambang batubara yang menjadi pusat informasi seputar pertambangan di Sawahlunto. Dulunya, kawasan ini adalah lahan penumpukan batubara hasil dari galian Loebang Mbah Soero. Para buruh pun tinggal di tempat ini dan menjadikannya sebagai tempat bermain judi. Mereka pun menghamburkan upah hasil bekerja untuk menikmati hiburan yang ada di daerah ini.

Loebang Mbah Soero dibuka setiap hari mulai dari jam 09.00 hingga 17.30

**(Featured images by vickybatamh.wordpress.com)

6 Wisata Pantai Indah Di Sumatera Barat

6 Wisata Pantai Indah Di Sumatera Barat

Ternyata wisata pantai tak hanya identik dengan Bali atau Lombok. Buktinya, Sumatera Barat pun memiliki beberapa kawasan pantai yang menyuguhkan panorama yang menawan.

  1. Pantai Padang

Pantai Padang merupakan salah satu pantai ikonik yang ada di kota Padang. Bisa dibilang kalau pantai Padang memiliki keramaian yang sama dengan Pantai Kuta. Sebagai salah satu tujuan wisata, pantai ini tak pernah sepi pengunjung apalagi letaknya cukup strategis. Bahkan saat matahari sudah terbenam, kawasan ini malah semakin ramai pengunjung yang nongkrong untuk menikmati cemilan seperti pisang bakar dan jagung bakar di tepi pantai.

  1. Pantai Gondoriah Pariaman
pantai gondoriah
(Images by bowjienarre.blogspot.co.id)

Pantai Pariaman adalah pantai berpasir putih yang letaknya di kota Pariaman. Akses menuju kawasan ini cukup mudah dan deburan ombaknya yang kalem sangat cocok untuk dibuat berenang atau sekedar membangun istana pasir di pantainya. Pantai ini terkenal dengan keindahan matahari saat terbenam. Banyak turis yang memadati kawasan ini saat menjelang sore karena mereka ingin menikmati keindahan pantai ketika langit berubah warna menjadi oranye.

  1. Pantai Pasumpahan
pulau pasumpahan
(Images by Barry Kusuma via travel.kompas.com)

Pantai Pasupahan letaknya hanya 1 jam dari kota Padang. Untuk mencapai lokasi pantai, pengunjung harus menyeberangi selat menggunakan speedboat. Karena tak banyak wisatawan yang kesini, kondisi pantai masih sangat asri dan lautnya pun sangat bening. Sesampainya di pulau Pasupahan, Anda akan disguhi nyiur melambai serta hamparan pasir putih yang lembut di kaki. Konon, disinilah tempat legenda rakyat Malin Kundang dikutuk oleh ibunya menjadi batu. Oleh karena itu pulau ini pun dinamai “Pasumpahan” yang artinya, disumpah.

Sayangnya pulau ini tak memiliki penginapan. Anda bisa mendirikan tenda atau kembali ke daratan Sumatera Barat menjelang sore.

  1. Pantai Pagang
pulau pagang
(Images by covesia.com)

Pantai ini tergolong masih ‘perawan’ karena tak banyak turis yang datang kesini. Perjalanan ke Pantai Pagang dapat ditempuh melalui jalan darat sampai ke pelabuhan bungus lalu diteruskan dengan menyebrangi laut menggunakan perahu.

Kegiatan asyik di pantai ini meliputi snorkeling, berenang atau sekedar berjalan mengitari pulau dan menikmati indahnya laut yang biru. Bila Anda berniat untuk snorkeling, alangkah baiknya bila Anda membawa peralatan snorkeling sendiri. Di pantai ini memang menyediakan peralatan snorkeling untuk disewa namun sayang kondisinya tidak terawatt.

Pulau Pagang masih belum dikembangkan, jadi jangan harap Anda menemukan resort di tepi pantai. Bila ingin menginap, Anda harus menyediakan tenda sendiri plus perlengkapan memasak!

  1. Pantai Pemutusan
pulau pamutusan
(Images by tripadvisor.com)

Pantai Pemutusan terletak di bagian barat dari propinsi Sumatera Barat. Kawasan ini terkenal masih belum banyak ‘tersentuh’ sehingga keasriannya masih sangat terjaga. Karena air lautnya yang bening, Anda dapat melihat terumbu karang kehijauan yang menghiasi kawasan pantai ini. Uniknya lagi, ada beberapa pulau kecil yang muncul dari bawah laut dan tertutup terumbu karang. Keindahan pantai Pemutusan sering dibandingkan dengan pantai Raja Ampat.

  1. Pantai Air Manis
pantai air manis
(Images by Barry Kusuma via travel.kompas.com)

Entah mengapa pantai ini diberi nama Air Manis, yang jelas, kawasan ini termasuk pantai yang banyak dikunjungi oleh warga lokal. Jalannya cukup menanjak dan curam serta sempit. Namun sesampainya di pantai Air Manis, Anda akan disuguhi pemandangan pantai yang menawan dengan pegunungan di bagian belakangnya. Ombaknya pun tidak besar sehingga sangat cocok untuk bermain air di pantai ini.

Setelah mengetahui beberapa pantai indah di Sumatera Barat, pantai manakah yang ingin Anda kunjungi?

**(Feature images by minangkabaunews.com)

Sekilas Tentang Tour De Singkarak 2017

Sekilas Tentang Tour De Singkarak 2017

Sebagai Negara dengan peringat terindah di dunia ke empat memang sudah selayaknya sector pariwisata mendapat porsi perhatian yang besar dari pemerintah demi meningkatkan devisa Negara. Salah satu program yang saat ini tengah dikembangkan adalah sport tourism yaitu sebuah program yang menggabungkan antara kompetisi olahraga tetapi pada lokasi-lokasi wisata alam yang sangat indah. Salah satu program tersebut adalah  Tour de Singkarak 2017 yang merupakan gelaran resmi balap sepeda kelas internasional yang terselenggara dengan kerja sama Kementrian Pariwisata, Dinas Pariwisata  Daerah, Persatuan Balap Sepeda Internasional (Unioncycliste international), dan Amaury Sport Organisation. Organisasi yang disebut terakhir ini adalah penyelenggara pada gelaran Tour de France di Prancis.

Tentang Tour de Singkarak 2017

Acara tersebut pertama kali digelar pada tahun 2009 dengan start di kota Padang, lalu bersepeda melintasi kota Bukittinggi, Sawahlunto, Danau Kembar, dan titik finish berada di Danau Singkarak. Untuk musim balapan di tahun 2017 ini secara resmi akan digelar mulai dari tanggal  18 hingga 26 november dengan rute berikut ini.

18 November    :           Start (Batusangkar Tanah Datar), Finish (Padang)

19 November    :           Start (Muaro Sijunjuang), Finish (Pulau Punjuang)

21 November    :           Start (Danau Singkarak), Finish (Payakumbuh)

22 November    :           Start (Lembah Harau, Payakumbuh), Finish (Padang Panjang)

23 November    :           Start (Kota Solok), Finish (Kayo Aro, Solok Selatan)

24 November    :           Start (Pariaman), Finish (Pasaman Barat)

25 November    :           Start (Padang Pariaman), Finish (Agam)

26 November    :           Start (Pasaman), Finish (Bukittinggi)

Demi kesuksesan acara Tour de Singkarak 2017 tersebut panitia dan pemerintah juga gencar berpromosi, yang salah satunya dilakukan dengan lanching di Jakarta yang dibuka dengan acara  sepeda gembira. Fun bike tersebut dimulai dari  Lapangan Parkir Gedung Sapta Pesona (GSP) terus melaju ke Bundaran HI dan finish kembali di GSP. Upaya promosi tersebut memang sangat tepat dalam rangka menarik perhatian masyarakat Jakarta yang tengah menghabiskan akhir pekan di lokasi Car Free Day sepanjang jalan Thamrin – Sudirman. Untuk  event TdS ke 9 di tahun 2017 ini mempunyai tema The Biggest Sport Tourism dengan detail rute sebagaimana diulas di atas.

Tentu saja event Sport Tourism TdS 2017 ini akan memberikan efek yang positif bagi perekonomian masyarakat termasuk media. Dikabarkan bahwa rangking gelaran balap sepeda berskala internasional tersebut meraih peringkat ke 5 dari segi jumlah penonton (mencapai 550 ribu penonton) setelah Tour de France, Giro Deltalia, Vuelta a Espana, dan Santos Tour Down Under. Bagi masyarakat Sumbar terutama yang berkecimpung dalam bidang pariwisata dan perhotelan pun seakan mendapatkan durian runtuh dengan tingkat hunian kamar hotel yang melonjak lebih daripada masa-masa high season, demikian pula dalam bidang penjualan makanan, souvenir, serta oleh-oleh khas daerah.

Keuntungan lain dari gelaran Tour de Singkarak 2017 setiap tahun ini adalah mendorong kebangkitan peningkatan infrastruktur terutama jalan-jalan di kawasan rute balap sepeda tersebut. Hingga saat ini dapat kita lihat bahwa jalan-jalan menjadi semakin mulus dan terpelihara dari tahun ke tahun. Ajang ini juga cukup efektif sebagai promosi pariwisata untuk membangkitkan minat wisatawan baik lokal atau pun mancanegara yang jatuh hati akan bentang alam propinsi Sumbar. Sejak pertama kali diadakan di tahun 2009 semakin banyak obyek wisata yang bermunculan di Sumbar dan semakin populer hingga saat ini.

Semoga bisa menambah wawasan Anda.

**(images from instagram @hafidzmubarak)

Referensi Penginapan Murah Di Bukittinggi

Referensi Penginapan Murah Di Bukittinggi

Seperti yang sudah banyak diketahui, di samping sector-sektor lainnya, bidang pariwisata dapat dikatakan sebagai andalan kota Bukittinggi dalam meraih pendapatan daerah. Tentu saja ini karena kota Bukittinggi memang mempunyai bentang alam yang sangat indah serta menawarkan beragam jenis wisata alam. Tak berlebihan bila menjuluki kota ini sebagai kota wisata dengan icon-icon wisatanya yaitu Benteng Fort De Kock, Pasar Ateh, hingga Jam Gadang. Kondisi ini juga berdampak pada perkembangan di bidang perhotelan terutama yang berdekatan dengan obyek wisata. Nah, bila di tahun ini Anda berniat untuk melancong ke Bukittinggi, inilah rekomendasi penginapan murah di Bukittinggi yang bisa menjadi pilihan.

Penginapan murah di Bukittinggi yang bisa menjadi referensi bagi Anda

Di kota Bukittinggi tak sulit sebenarnya untuk menemukan akomodasi penginapan untuk acara liburan Anda karena terdapat berbagai pilihan hotel mulai dari guest house, resort, dan sebagainya. Tetapi untuk para backpacker yang mengutamakan harga bersahabat, beberapa penginapan murah di Bukittinggi ini bisa menjadi alternatif pilihan bagi Anda.

    1. HOTEL SITAWA SIDINGIN
      Alamatnya adalah di jalan. Dr. Rivai No. 19 Bukittinggi 26115. Anda bisa menghubungi nomor telfon (62-752) 21385 atau 21118 untuk melakukan reservasi. Tersedia 13 Kamar di hotel mungil ini dengan tarif yang luar biasa bersahabat yaitu 100 ribuan saja semalam.
    2.  HOTEL MARMY
      Hotel Marmy terletak di jalan Kesehatan No. 30 Bukittinggi 26113. Nomor telepon yang dapat Anda hubungi adalah (62-752) 23342. Ada 12 kamar yang bisa menjadi pilihan dengan tarif yang tak berbeda jauh dengan Hotel Sitawa Sidingin.
    3. HOTEL ASIA
      Hotel Asia menawarkan lebih banyak kamar bagi para pengunjung dan terletak di jalan Kesehatan No. 38 Bukittinggi 26115. Anda bisa melakukan reservasi dengan menghubungi nomor telpon (62-752) 625277 atau nomor Fax: (62-752) 625278. Sediakan dana antara 100,000,-250.000 per malam untuk menginap di tempat ini.
    4. HOTEL PELANGI
      Alamat Hotel Pelangi adalah di jalan. Jenjang Pesanggrahan No. 6 Bukittinggi 26113 dan untuk memperoleh informasi lebih detail baik tentang fasilitas atau keberadaan kamar Anda bisa menghubungi nomor telpon (62-752) 625404. Hotel pelangi ini hanya memiliki 7 kamar bagi pengunjung dengan tarif sekitar 60 ribuan semalam.
    5. Wisma Puri Kartika  
      Inilah hotel yang paling tepat bagi Anda bila ingin menjelajah kawasan obyek wisata Jam Gadang dan sekitarnya. Hotel berkelas melati ini berada di Jalan Panorama No. 16, Bukittinggi. Tersediia 18 kamar dengan kelas Standard Room, Deluxe Room, dan Family Room. Tersedia fasilitas layanan laundry, pemanggilan taksi, café, serta ekstra bed. Anda cukup menyediakan dana mulai 100 ribu hingga 200 ribu untuk menginap di sini.
    6. Hotel Sakato
      Berada di Jalan Urip Sumoharjo No. 3, Guguk Panjang, Bukittinggi, Hotel Sakato cukup diminati di musim liburan sebagai akomodasi modern sederhana namun tetap nyaman untuk para tamu. Tersedia 10 kamar dengan tipe Ekonomi, Standard, Superior, dan Deluxe. Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk menginap di hotel ini, yaitu antara 100 ribu hingga 300 ribu rupiah.
    7. Hotel D’ENAM
      Rekomendasi penginapan murah di Bukittinggi berikutnya untuk Anda adalah Hotel D’Enam yang beralamat di Jalan Yos Sudarso No.4 Bukittinggi 26113. Penginapan ini sangat cocok bagi backpacker dengan tarif mulai 50 ribu per malam.

Selain 7 penginapan murah di Bukittinggi tersebut, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk reservasi di Hotel Murni, De Kock Kafe, dan Hotel Bamboosa.

Semoga bermanfaat!

**(Images from bukittinggiwisata.com)

Tempat Wisata Danau Di Sumbar Yang Paling Cantik

Tempat Wisata Danau Di Sumbar Yang Paling Cantik

Satu kata yang kerap terlintas saat mendengar kata Tanah Minang tentu adalah kuliner yang paling lezat di dunia, yaitu Rendang. Tetapi ternyata Sumatera Barat tak melulu hanya tentang Rendang melainkan juga bentang alam menakjubkan yang pasti akan membuat nafas kita tercekat saat menginjakkan kaki ke berbagai destinasi wisata alam yang luar biasa tersebut. Sumatera Barat dapat dikatakan menawarkan obyek wisata alam yang lengkap mulai dari perbukitan, lautan, gunung, hingga danau. Nah, yang akan diulas lebih lanjut pada artikel ini adalah rekomendasi tempat- Tempat wisata danau di Sumbar yang paling cantik dan bisa menjadi rekomendasi untuk Anda.

Rekomendasi Tempat wisata danau di Sumbar yang tercantik

Sebagai rekomendasi bagi Anda para pecinta wisata alam, inilah daftar Tempat wisata danau di Sumbar yang paling cantik dan wajib dikunjungi.

Danau Maninjau

Saat cuaca sedang cerah Anda bisa menyaksikan air danau berwarna biru terang laksana air lautan. Sementara di sekitar danau Anda bisa menyaksikan area persawahan penduduk yang berwarna hijau seperti permadani menghampar lembut. Di danau terbesar kedua di Sumatera Barat ini satu keunikannya lagi adalah dikelilingi oleh perbukitan yang seolah mengurung danau tersebut. Lokasinya adalah di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Sumatera Barat yang juga populer dengan lokasi Puncak Lawang serta Kelok Ampek Ampek atau 44. Jadi sebelum tiba di lokasi wisata pengunjung harus melintasi jalan dengan 44 tikungan tajam. Bila sudah lelah Anda bisa beristirahat di warung-warung makan yang banyak tersebar di sepanjang sisi jalan.

Danau Singkarak

Rekomendasi kedua Tempat wisata danau di Sumbar adalah Danau Singkarak yang merupakan rumah bagi ikan-ikan bilih. Menurut kabar yang tersebar, ikan  bilih adalah endemic yang hanya dapat hidup di danau tersebut. Ikan bilih ini juga merupakan sumber penghidupan masyarakat setempat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Selain itu banyak pula penduduk yang membuka warung makan di tepi danau dengan menu special ikan bilih tersebut. Karena keindahan panoramanya danau ini bahkan menjadi icon event Tour de Singkarak atau TdS, yaitu gelaran olahraga balap sepeda yang dikombinasikan dengan pariwisata untuk meningkatkan aktivitas wisata di tanah air.

Danau Diatas

Selain Danau Diatas ternyata juga adalah Danau Dibawah yang letaknya berdekatan. Kedua destinasi wisata ini juga sering disebut sebagai danau kembar. Letaknya adalah di dataran tinggi Bukit Barisan atau Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Pengunjung juga dapat menikmati keindahan panorama alam destinasi wisata ini dari ketinggian. Tempat paling favorit bagi para pengunjung adalah di dermaga kawasan wisata Danau Kembar. Anda dapat duduk santai di kursi-kursi yang tersedia sambil menikmati pemandangan dan tak lupa berselfie tentunya.

Danau Dibawah

Karena letaknya yang berdekatan, panorama alam antara Danau Dibawah dan Danau Diatas pun hampir sama. Sebelum tiba di Danau Diatas sebagai pemanasan Anda akan disuguhi pemandangan alam cantik Danau Dibawah yang sudah Nampak dari sisi jalan Alahan Panjang Kabupaten Solok. Di sekitar danau Anda pun dapat menyaksikan para penduduk yang tengah bertani tanaman holtikultura seperti kayu manis, wortel, dan kol. Pengunjung disarankan untuk membawa baju hangat karena suhu di tempat ini kadang bisa sangat dingin.

Danau Talang

Rekomendasi Tempat wisata danau di Sumbar  yang terakhir untuk Anda adalah Danau Talang yang juga berada di Kabupaten Solok tepatnya di kawasan Gunung Talang. Pemandangan alam di sekitar tempat ini juga sangat indah dan yang lebih seru lagi adalah pendatang tak terlalu banyak mengingat akses untuk menuju lokasi cukup sulit. Kelokan, tanjakan, serta perbukitan mendominasi perjalanan menuju ke obyek wisata. Meskipun demikian Anda tak akan rugi bila sudah tiba di sana dan menyaksikan kecantikan alam di tempat ini.

Selamat berlibur.

** (Images from Instagram @wisata.sumbar)

Rekomendasi Tempat Wisata Yang Instagramable Di Sumatera Barat

Trend wisata yang banyak terjadi saat ini tak hanya sekedar melancong ke tempat-tempat yang indah tetapi juga berfoto baik selfie atau wefie kemudian mengunggahnya ke akun social media Instagram. Bagi Anda yang berniat menghabiskan liburan akhir tahun untuk melancong di kawasan Sumatera Barat, nyatanya di sana terdapat berbagai obyek wisata alam yang cantik dan sangat Instagenic, istilah untuk lokasi yang cocok untuk diabadikan kemudian diunggah ke Instagram. Di Sumatera Barat Anda bisa menemui area pegunungan yang cantik, deretan kepulauan pesisir selatan Painan yang indah, juga barisan danau mulai dari Singkarak hingga Solok. Anda penasaran? Inilah rekomendasi Tempat wisata yang instagramable di Sumatera Barat.

Tempat wisata yang instagramable di Sumatera Barat yang direkomendasikan

Bagi Anda pencari likes di Instagram, lokasi-lokasi berikut ini wajib untuk Anda kunjungi.

Pantai Carocok – Pesisir Selatan Painan

pantai carocok painan
(image by  ucul24 via instagram)

Dari Pesisir Selatan Sumatera Barat Anda bisa memperoleh akses untuk menjelajahi pulau-pulau mulai dari Cibudak, Siberut, Sikuai, Mentawai, dan dereta pulau lainnya. Dari Bandara Minangkabau dibutuhkan sekitar 2 jam perjalanan untuk menuju lokasi wisata. Sesampainya di pantai pengunjung harus menyeberang ke pulau-pulau tersebut menggunakan kapal kayu. Untuk mencapai pulau-pulau wisata yang populer Anda harus menyeberang kira-kira sejauh 200 meter. Tetapi bila tak punya banyak waktu, cobalah berkunjung ke Pantai Carocok dimana terdapat Bukit Langkisau tempat Anda dapat ber-selfie sambil menikmati pemandangan pantai dari ketinggian. Jangan lupa mengenakan outfit yang sesuai!

Ngalau Indah – Payakumbuh

ngalau indah
(image by arymaizal via instagram)

Rekomendasi Tempat wisata yang instagramable di Sumatera Barat adalah Ngalau Indah di kawasan Payakumbuh. Tempat wisata ini adalah gua yang berada di atas bukit dengan pemandangan yang luar biasa cantik. Lokasi paling favorit untuk berfoto adalah sebuah pohon tinggi yang dilengkapi papan pijak untuk menikmati pemandangan dari ketinggian. Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar 5 ribu rupiah saja untuk 10 menit bersantai di atas pohon tersebut dan tentu saja berfoto dengan gaya paling keren. Bagian dalam gua juga menampilkan suasana yang agak misterius karena bentukan batuan alam.

Lembah Harau

Lembah Harau
(image by indra_tasik  via instagram )

Bila singgah ke Payakumbuh jangan lewatkan untuk berkunjung ke Lembah Harau. Keunikannya adalah suasana purba yang bisa Anda saksikan di sini seolah-olah sedang berada di seting film Jurrasic World. Tetapi atraksi utama obyek wisata ini adalah air terjunnya yang indah dan seringkali juga digunakan untuk mandi oleh pengunjung. Lokasi paling instagenic pada obyek wisata ini adalah akar-akar pohon berukuran besar yang mungkin jarang Anda saksikan sehari-hari. Bagi yang berminat untuk bermalam di tempat ini Anda bisa memilih deretan cottage atau resort dengan bentu-bentuk bangunan yang unik seperti rumah Gadang.

Nagari Tuo

Nagari tuo pariangan
(Image by rizkypasza via instagram )

Tahukah Anda bahwa obyek wisata ini mendapat gelar bergengsi sebagai desa terinah di dunia nomor 5 versi TravelBudget.com. Alasannya adalah bangunan rumah tua yang terdapat di tempat ini masih terjaga hingga saat ini padahal sudah dibangun sejak ratusan tahun silam. Inilah sebabnya Anda masih bisa menemui rumah-rumah dengan hiasan tanduk yang yang mayoritas dibangun di tempat ini. Keistimewaan lain dari Nagari Tuo adalah adanya peninggalan prasejarah dari zaman megalitikum. Nah, jangan terlewat mengabadikan seluruh spot menarik di tempat ini.

Danau Kembar

Danau Kembar
(Images by Instagram via wisata.sumbar)

Di Propinsi Sumatra Barat sendiri terdapat 5 buah obyek wisata danau yang cukup populer dan salah satunya adalah Danau Kembar. Lokasinya adalah di Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Disebut Danau Kembar karena sesungguhnya terdapat dua buah danau dengan lokasi yang berdampingan yaitu Danau Diateh dan Danau Dibawah. Jarak di antara keduanya pun tak terlalu jauh hanya sekitar 300 meter saja. Untuk mencapai destinasi wisata yang cantik ini Anda bisa menumpang bus dari kota Padang dengan  waktu tempuh sekitar 1.5 jam.

Jembatan Akar Bayang, Pesisir Selatan Sumatra Barat

jembatan akar
(images by agungtamm via instagram)

Lokasi wisata yang unik ini tak hanya populer tetapi juga tergolong cukup instagramable. Jembatan alami dari akar pohon ini membentang di atas aliran sungai Batang Bayang. Jembatan ini dahulu memang sengaja dibentuk dengan cara menghubungkan  jalinan dua akar pohon besar yang berada saling bersebrangan.

Dibutuhkan waktu sekitar ¼ abad untuk  membuat akar-akar pepohonan ini saling bertemu dan terjalin secara alami. Sampai sekarang jembatan akar yang panjangnya sekitar 10 meter ini masih cukup kokoh dan bahkan semakin membesar untuk menghubungkan dua desa selain sebagai obyek wisata. Beberapa penduduk juga mengeramatkan lokasi wisata ini.

Danau Singkarak, Solok

danau singkarak
(Images by ucifajar_riska via instagram)

Inilah danau yang paling luas kedua di Pulau Sumatra, yaitu membentang meliputi dua kabupaten yaitu Tanah Datar dan Solok. Tak hanya luas, panorama alam di sekitar danau pun luar biasa cantik sehingga menjadi lokasi lintasan pada kejuaraan balap  sepeda yang digelar oleh Persatuan Balap Sepeda Internasional setiap tahunnya. Event tersebut biasanya diselenggarakan pada bulan April hingga Juni. Ajang tersebut merupakan sport tourism yang juga berguna untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di kalangan wisatawan lokal sekaligus mancanegara.

Di Danau Singkarak ini terdapat satu jenis ikan yang konon hanya dapat hidup di tempat ini. Ikan tersebut dinamakan ikan bilih yang merupakan menu khas tradisional dari kota Solok. Rasanya gurih dan masyarakat setempat umumnya mengolahnya menjadi balado. Di sekitar danau Anda bisa dengan mudah menemukan rumah makan yang menyediakan menu ikan ini bagi para pengunjung. Tak hanya untuk dimakan di tempat bila suka Anda juga bisa membelinya untuk oleh-oleh.

Pantai Air Manis, Padang

pantai air manis
(Images by Barry Kusuma via travel.kompas.com)

Jangan  mengira rasa air di pantai ini manis, ya. Tempat ini banyak difavortinya karena gelombangnya yang cukup ramah sehingga aman bagi pengunjung yang ingin sekedar bermain air atau berenang di sekitarnya. Bila Anda berjalan-jalan menjelajah pantai ini dan sedikit ke tepiannya, Anda bisa menemukan sebuah batu besar dengan bentuk yang cukup unik. Sekilas batu itu tampak seperti sosok seseorang yang tengah telungkup.

Batu tersebut berkaitan dengan legenda yang berkembang di kalangan penduduk setempat, yaitu tentang Malin Kundang, seorang anak yang durhaka dan tak mau mengakui ibu kandungnya yang miskin karena malu kepada istrinya. Sang Ibu yang murka kemudian mengutuk Malin Kundang menjadi batu dan konon batu itulah yang merupakan penjelamaannya.

Jam Gadang, Bukittinggi

Jam Gadang
(Images by lihat.co.id)

Bila Anda sudah pernah berkunjung ke kota London dan menyaksikan jam kota yang besar atau Big Ben, tahukah Anda bahwa di Indonesia pun ada kembarannya. Tepatnya adalah di Bukittinggi Sumatra Barat dan disebut Jam Gadang. Menara jam ini tingginya 26 meter dan terdapat 4 buah jam berukuran besar pada keempat sisinya. Jam berdiameter 80 cm tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam Belanda.

Jam tersebut merupakan salah satu dari dua unit jam saja yang digerakkan oleh sebuah mesin mekanik. Tahukah Anda dimana jam satunya yang merupakan kembaran Jam Gadang ini? Unit satunya ternyata adalah Big Ben London. Lokasi wisata ini semakin ramai apalagi sejak pemerintah membangun taman di sekitarnya. Di malam tahun baru, lokasi ini kerap menjadi tempat penyelenggaraan pesta kembang api.

Janjang Saribu, Kabupaten Agam

Janjang Saribu (images from sidomi.com)

Seperti Great Wall di Tiongkok, di Sumatra Barat pun ternyata ada sebuah tembok raksasa yang berada di Kabupaten Agam. Tempat wisata ini memang tergolong masih baru berupa deretan anak tangga yang membentang sangat panjang. Jumlah anak tangganya bahkan mencapai ribuan sehingga dinamakan Saribu Janjang atau bila diterjemahkan berarti seribu tangga.

Panjang Janjang Saribu ini mencapai sekitar 780 meter yang menghubungkan angara Koto Gadang sampai Ngarai Sianok Bukittinggi. Tempat wisata ini selalu padat pengunjung setiap harinya dan bila Anda melintas dari ujung hingga ke ujung membutuhkan waktu sekitar setengah jam. Tetapi ingatlah untuk berjalan dengan hati-hati karena tangga Janjang Saribu ini kemiringannya sedikit curam.

Jembatan Siti Nurbaya, Padang

jembatan siti nurbaya
(images by lia_krisna08 via instagram)

Kisah cinta Siti Nurbaya dan Samsul Bahri sangat populer di kota Padang hampir sama seperti kasih tak sampai Romeo dan Juliet karya William Shakespeare. Sastrawan pengarang novel ini, Marah Rusli menulis cerita tersebut yang konon terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi di tahun 20-an. Siti dan Samsul tak dapat bersatu karena Siti Nurbaya harus menikah dengan seorang tuan tanah bernama Datuk Maringgih demi membebaskan sang Ayah dari jeratan hutang.

Obyek wisata Jembatan Siti Nurbaya diberi nama demikian karena di sekitar jembatan tersebut terdapat sebuah ceruk yang konon merupakan tempat peristirahatan terakhir Siti Nurbaya. Di malam hari Anda bisa melihat pemandangan menakjubkan yang berasal dari pancaran sinar lampu-lampu jembatan yang bertiang tinggi. Para pelancong umumnya juga lebih suka menikmati destinasi wisata ini pada malam hari sekaligus berwisata kuliner mencicipi beragam jajanan yang banyak dijual di sekitar lokasi.

Benteng Fort de Kock

(Images by wikipedia.com)

Lokasi wisata ini cocok bagi mereka yang hobby berlibur sekaligus menelusuri jejak sejarah. Benteng Fort de Kock merupakan peninggalan pemerintah Belanda yang berada di kota Bukittinggi dan terletak sekitar 1 km saja dari pusat kota atau kawasan Jam Gadang. Obyek wisata yang terletak di jalan Tuanku nan  Renceh ini dibangun oleh Kapten Bouer pada tahun 1825. Benteng ini menjadi kubu pertahanan tentara penjajah saat pecah perang Paderi pada tahun 1821 – 1837 dimana rakyat Minangkabau mengangkat senjata demi kemerdekaan tanah air. Selain benteng Fort de Kock  ini, sebuah benteng lagi yang merupakan peninggalan Belanda berada di Batusangkar.

Nah, dari seluruh rekomendasi Tempat wisata yang instagramable di Sumatera Barat tersebut yang manakah yang menjadi favorit Anda? Selamat liburan!

Rekomendasi Hotel Dekat Jam Gadang

Rekomendasi Hotel Dekat Jam Gadang

Bila ingin merasakan pengalaman liburan yang berbeda dibandingkan liburan Anda di tahun-tahun sebelumnya mengapa tak memilih melancong ke Sumatra Barat di tahun ini daripada memilih obyek-obyek wisata yang sudah terlalu mainstream seperti Bali dan Yogyakarta. Kota Bukittinggi adalah destinasi wisata terbaik yang bisa menjadi pilihan dengan obyek wisatanya yang populer dan ikonik yaitu Jam Gadang. Tak sulit untuk mengakses obyek wisata ini karena terletak di pusat kota Bukittinggi. Sebagai rekomendasi bagi Anda inilah 3 Hotel dekat jam gadang yang paling cocok sebagai akomodasi liburan Anda. Nah, simak ulasannya.

Hotel dekat jam gadang yang paling direkomendasikan

Ada banyak keuntungan bila Anda memilih menginap di Hotel dekat jam gadang karena faktanya di sekitar kawasan tersebut  juga terdapat beberapa obyek wisata yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki saja. Jadi lebih praktis, bukan? Berikut rekomendasinya untuk Anda.

The Hills Bukittinggi

Hotel ini menyediakan beragam fasilitas agar acara liburan Anda di kota Bukittinggi benar-benar menjadi pengalaman tak terlupakan. Di sini Anda bisa merasakan layanan kamar selama 24 jam penuh, wifi gratis di seluruh kamar yang tersedia, pengamanan selama 24 jam bagi seluruh penghuni, dan lain sebagainya. Area hotel ini juga terletak beberapa langkah saja dari destinasi wisata Jam Gadang. Tak hanya sekedar menginap di sini para pengunjung juga dapat melakukan aktivitas rekreasi seperti berenang atau berjalan-jalan di taman hotel yang cantik.

Grand Rocky Hotel Bukittinggi

Hotel yang satu ini berada di pusat kota Bukittinggi sekitar 70 menit dari Bandara Internasional Minangkabau Padang.  Dari hotel ini pengunjung dapat mengakses Jam Gadang hanya dengan berjalan kaki selama 5 menit. Tersedia 143 kamar tamu yang cantik dan dilengkapi fasilitas modern pada Grand Rocky Hotel Bukittinggi ini. Selain makan pagi gratis tersedia pula beragam fasilitas yang bertujuan untuk memanjakan pengunjung.

Bunda Hotel

Hotel dekat jam gadang ketiga yang direkomendasikan bagi Anda adalah Bunda Hotel yang berada di jalan Panorama Nomor 6 Bukittinggi. Arah menuju hotel ini sama dengan arah menuju Lubang Jepang Bukittinggi yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 5 hingga 10 menit menapaki jalan menurun dari pusat Jam Gadang.

Nah, yang manakah pilihan Anda?

Selain memberi Anda informasi tentang hotel-hotel terdekat di sekitar Jam Gadang Anda juga perlu mempunyai sedikit referensi tentang obyek wisata tersebut. Obyek wisata ini disebut Jam Gadang karena mempunyai ukuran besar pada  keempat sisinya sehingga dikatakan Gadang atau Besar dalam bahasa daerah Minang. Obyek wisata ini semakin populer dengan semakin diperluasnya taman di sekitarnya yang sering menjadi pusat berkumpulnya masyarakat  untuk menghadiri beragam festival atau acara umum lainnya.

Perlu Anda ketahui bahwa Jam Gadang ini didatangkan secara langsung dari  Rotterdam Belanda menggunakan kapal yang berlabuh di Teluk Bayur. Di dunia ini hanya ada 2 jam yang digerakkan secara mekanik seperti Jam Gadang tersebut dan yang satunya adalah Big Ben di London. Luas Jam Gadang ini adalah13 X 4 meter dengan ketinggian mencapai 26 meter. Di puncak Jam Gadang tersimpan bandul untuk jam tersebut.

Inilah beberapa obyek wisata di sekitar Jam Gadang

  • Benteng Fort De Kock dan kebun binatang
  • Lubang Jepang dan Ngarai Sianok
  • Bukit Ambacang dan Panorama baru yang dapat dicapai dengan 10 menit berkendara
  • Pandai Sikek , pusat songket, tenun, dan sutra

Nah, demikianlah informasi tentang Hotel dekat jam gadang sebagai referensi Anda.

(Images from booking.com)

Lezatnya Gulai Itiak Lado Mudo, Penawar Dingin Bukittinggi

Lezatnya Gulai Itiak Lado Mudo, Penawar Dingin Bukittinggi

Berbeda dari Padang, Bukittinggi memang memiliki suasana hawa yang lebih dingin. Hal ini tak lepas dari keberadaan banyak ngarai alias lembah dan hamparan perbukitan. Terletak dekat dengan Bukit Barisan, suasana sejuk memang jadi daya tarik Bukittinggi. Namun bagi anda yang ingin mencari penawar agar merasa hangat, maka mencicipi kelezatan gulai Itiak Lado Mudo, adalah pilihan tepat.

Seperti yang sudah diketahui, masakan Minang memang memiliki pesonanya sendiri di kalangan masyarakat Indonesia. Menikmati masakan padang asli di ranah Buya Hamka, tentu sebuah keberuntungan hakiki. Bicara soal gulai Itiak Lado Mudo, pada dasarnya ini adalah bebek muda atau itik yang dimasak dengan kuah cabe hijau. Menawarkan sensasi gurih-pedas yang sulit terlupakan, tak heran kalau banyak wisatawan kembali ke Bukittinggi untuk menikmatinya, selain nasi kapau di Pasar Atas tentunya.

Memakai resep khas masakan Padang yang memang mayoritas pedas, gulai Itiak Lado Mudo banyak disediakan di beberapa restoran Ngarai Sianok. Tentunya hal ini menjadi perpaduan yang sangat tepat karena setelah menikmati kesejukan lembah super indah ini, anda langsung mengisi perut dengan santapan yang pedas untuk menghangatkan tubuh.

Resep Mudah Membuat Itiak Lado Mudo

Salah satu pemilik rumah makan yang menyediakan gulai Itiak Lado Mudo mengaku bahwa rahasia masakannya ada pada letak cacahan cabe hijau yang sangat banyak. Saking banyaknya porsi cabe hijau, seolah-olah daging bebek muda ini berendam dalam kuah cabe. Merupakan masakan khas Koto Gadang, kabupaten Agam, kadang kala diolah tanpa santan sehingga rasa pedasnya makin tak kira-kira.

Bahkan sampai ada yang memasang satu ekor daging bebek muda dengan lima ons cabe hijau keriting, seperti dilansir Kompas. Jika dibagi rata setiap ekor bebek jadi empat porsi, maka satu potongnya dimasak dengan 1,25 ons cabe. Namun berbeda dengan pedas merica yang bikin panas kerongkongan, gulai Itiak Lado Mudo yang disajikan dengan potongan mentimun dan cacahan bawang merah ini hanya sebatas memanaskan bibir saja.

Lantaran sudah begitu tersohor karena kelezatannya, rumah makan yang menyediakan gulai Itiak Lado Mudo selalu laris dikunjungi orang. Tak main-main, mereka sampai menghabiskan sekitar 40 ekor bebek dan 20 kilogram cabe hijau setiap harinya. Bahkan di masa liburan, bisa habis 75-100 ekor  bebek dan lebih dari 50 kilogram cabe hijau. Tentunya ini sebagai lahan bisnis menggiurkan dan pemutar roda perekonomian Bukittinggi.

Jika anda ingin menikmati gulai Itiak Lado Mudo di rumah dan tak harus ke Bukittinggi, cara membuatnya tidak sulit kok. Ingat-ingat dulu kalau usahakan anda pilih bebek yang berumur sekitar enam bulan karena daging mereka masihlah empuk. Satu ekori bebek yang sudah bersih bisa anda potong langsung jadi empat porsi. Untuk racikan bumbunya sendiri, haluskan bawang merah, bawang putih, kunyit dan lengkuas. Jangan lupakan cabe hijau keriting yang dimasukkan saat merebus daging bebek dengan bumbu halus.

Agar mendapatkan keempukkan yang sempurna, anda harus merebusnya dengan waktu sangat lama tanpa santan. Tak main-main, seorang penjual berani memasak gulai Itiak Lado Mudo selama satu hari satu malam supaya rasa pedas cabe masuk hingga ke serat daging. Tak heran karena proses memasaknya yang lama dan bumbu racikan sempurna, sepotong daging bebek muda cabe hijau tanpa nasi dijual dua puluh ribu rupiah. Jika Anda tidak sempat memasaknya, kami dari Itiakladomudo.com menawarkan itiak lado mudo siap saji yang bisa dipesan secara online.

Taman Panorama, Gerbang Tiga Tempat Wisata di Bukittinggi

Taman Panorama, Gerbang Tiga Tempat Wisata di Bukittinggi

Selain dikenal atas berbagai olahan kuliner yang sangat menggoda iman, kota Bukittinggi juga tersohor akan keindahan wisatanya. Bahkan saat musim liburan muncul, Bukittinggi akan menjelma seperti Jakarta yang begitu macet di mana-mana. Untung saja anda bisa kabur sejenak dari kemacetan itu dengan berkunjung ke beberapa tempat wisata yang dekat dari Jam Gadang. Dan gerbang lokasi itu adalah taman Panorama.

Disebut demikian, bukan hanya karena menawarkan pemandangan alam luar biasa, tapi juga lantaran taman wisata ini ada di jalan Panorama, Bukittinggi sana. Seperti yang sudah disebutkan tadi, anda bisa menikmati indahnya Ngarai Sianok, sensasi keangkeran Lobang Jepang dan menguji kesehatan kaki sambil refresing di Janjang Saribu. Sungguh sebuah pilihan tepat karena dari satu titik bisa mendapatkan tiga lokasi wisata utama di Sumatera Barat.

Hanya dipatok biaya sebesar delapan ribu per orang, tentu cukup lah murah karena anda bisa mendapatkan tiga obyek wisata sekaligus. Setelah puas menikmati tiga lokasi itu, anda bisa berkunjung ke pujasera yang menjual beragam makanan dan kuliner Minang di dalam Taman Wisaa Panorama. Tak hanya itu saja, anda juga bisa memilih oleh-oleh untuk keluarga yang ternyata bisa ditawar.

Tangga, Lembah dan Goa di Taman Panorama

Ketika anda memasuki gerbang utama Taman Wisata Panorama, akan disambut dengan indahnya hamparan lembah Ngarai Sianok. Berbentuk memanjang dan berkelok sebagai penanda garis batas kota dari selatan Koto Gadang hingga Anam Suku, ngarai menakjubkan itu berakhir di kecamatan Palupuh. Punya panjang 15 kilometer, anda bisa menikmatinya dengan kano yang membutuhkan waktu 3,5 jam. Untuk memanjakan mata, di sepanjang perjalanan anda bisa melihat flora dan fauna langka seperti bunga Rafflesia hingga siamang dan tapir.

Saat anda menatap ke Ngarai Sianok, akan ada gunung Marapi di sisi kiri dan gunung Singgalang di sisi kanan. Kalau sudah puas menatap indahnya lembah, tak ada salahnya anda mencoba menguji kekuatan otot dengan menaiki Janjang Saribu yang juga bisa didatangi di Taman Wisata Panorama ini. Dari namanya saja sudah berarti seribu tangga, meskipun faktanya tidak sebanyak itu. Perlintasan yang dulunya terbuat dari bambu ini sudah ada sejak masa pemerintahan kolonial Belanda. Konon jalan yang kini mirip dengan Tembok Besar China itu sebagai jalan pintas dari Koto Gadang ke Bukittinggi.

Namun jika anda merasa sudah lelah duluan sebelum menaiki tangga Janjang Saribu, bisa menikmati nuansa mencekam di terowongan Lobang Jepang. Dibangun pada masa pemerintahan Jepang, bunker yang ada sekitar 60 meter di bawah Bukittinggi ini terdiri dari banyak ruangan-ruangan khusus. Anda hanya perlu mencari mulut goa yang masih ada di kawasan Taman Wisata Panorama, dan akan dituntun seorang pemandu wisata. Berbeda dengan dulu, nuansa di dalam Lobang Jepang sekarang jauh lebih modern dan hilang kesan mencekam karena sudah dipenuhi dengan lampu listrik.

Seringkali menjadi pilihan para wisatawan, Taman Wisata Panorama, memang layak dikunjungi saat anda ke Bukittinggi. Bukan hanya menikmati Jam Gadang yang tersohor itu, ketiga lokasi wisata yang ditawarkan taman ini seolah membuktikan kalau ibukota Indonesia di era Pemerintahan Darurat Republik Indonesia itu begitu kaya akan pemandangan wisata. Bukan hanya terbentuk secara alami oleh gerakan bumi, tapi bukti-bukti peninggalan sejarah juga jadi daya tarik. Jadi, apakah anda sudah berencana mau ke Bukittinggi?

** (images from adventurose.com)

Janjang Saribu, Pesona Great Wall di Koto Gadang

Janjang Saribu, Pesona Great Wall di Koto Gadang

Kalau bicara mengenai wisata, Sumatera Barat, tentunya tak akan lepas dari Ngarai Sianok. Terbentang dari nagari Koto Gadang, ada banyak sekali obyek wisata alam yang bsia anda nikmati. Tentunya pemandangan lembah dengan bukit berdinding terjal dan kemiringan mencapai 90 derajat yang membentang di tubuh gunung Singgalang membuat sangat mempesona. Selain beberapa aliran sungai yang membelah lembah, salah satu lokasi favorit adalah Janjang Saribu.

Dalam bahasa Minang sendiri, Janjang Saribu berarti seribu anak tangga. Disebut demikian, karena ada banyak sekali jumlah tangga di sini meskipun tidak mencapai jumlah seribu buah. Jadi bisa dibilang kalau lokasi ini adalah deretan ratusan anak tangga di tebing Ngarai Sianok. Tak heran kalau akhirnya disebut sebagai miniatur Tembok Besar China alias Great Wall of China.

Untuk bisa menuju Janjang Saribu dari dasar Ngarai Sianok, anda bisa menuju Taman Panorama terlebih dahulu. Nanti akan ketemu pintu masuk Lobang Jepang dan gerbang janjang Koto Gadang. Kendati tak ada tarif resmi masuk ke tempat wisata yang sangat melatih otot kaki anda ini, pengunjung harus membayar dua ribu rupiah per orang kepada warga yang mengaku sebagai pemilik tanah.

Janjang Saribu Sebagai Jalan Pintas ke Bukittinggi

Memiliki total panjang 780 meter, sebetulnya Janjang Saribu dulunya hanyalah tempat yang terlupakan. Seringkali dianggap remeh orang, pemugaran pun dilakukan secara masif sehingga membuat ratusan anak tangga ini tampil makin cantik dengan lebar dua meter. Butuh waktu total 30 menit untuk berjalan dari ujung ke ujung, anda harus hati-hati karena di sepanjang lokasi ini sedikit curam.

Selain ratusan anak tangga, daya tarik Janjang Saribu adalah karena adanya tembok beton yang bentuknya memang menyerupai Tembok Besar China. Dan di pertengahan jalan, anda akan menemukan jembatan gantung yang sering disebut Jembatan Merah. Sejatinya, sejak zaman pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, perlintasan ini sudah ada dan diberi nama Janjang Batuang. Disebut demikian karena terbuat dari tanah yang ditopang oleh bambu. Sekedar informasi, bambu dalam bahasa Minang adalah batuang.

Sebelum dipugar seperti saat ini, Janjang Saribu digunakan warga setempat sebagai jalan pintas dari Koto Gadang ke Bukittinggi saat hendak mengambil pasir di sungai. Setelah dilirik jadi potensi wisata lokal, pemerintah Kabupaten Agam pun melakukan renovasi dan meresmikannya bersama Menkominfo Tifatul Sembiring pada tanggal 27 Januari 2013 silam. Tentu saja membayangkan masyarakat zaman dulu harus membawa pasir dari lembah sungai Koto Gadang ke Bukittinggi melewati tangga bambu, sangatlah sebuah perjuangan yang tidak mudah.

Saat anda sudah berada di puncak perlintasan ini, anda akan menemukan sebuah desa bernama Bukik Apik atau Bukit Apit. Di mana memang masyarakat Bukik Apik-lah yang memanfaatkan Janjang Saribu dalam kehidupan keseharian mereka. Saat berjalan di ratusan anak tangga ini, biarkan mata anda menikmati indahnya kenampakan alam Ngarai Sianok. Hanya saja di beberapa titik perlintasan ini terdapat vandalisme yakni coretan-coretan orang tak bertanggung jawab yang membuat keindahannya tercoreng.

Kini perlahan tapi pasti, pemugaran dan semakin bertambahnya fasilitas dilakukan untuk membuat Janjang Saribu populer di kalangan wisatawan. Semoga saja pesona Tembok Besar di Koto Gadang ini setidaknya bisa bersaing dengan Ngarai Sianok, Lobang Jepang, Benteng Fort de Kock, Kebun Binatang Bukitttinggi atau The Great Wall of China sendiri. Tetap semangat!

**(images from sidomi.com)