Lobang Jepang, Terowongan Sejarah di Bawah Kota Bukittinggi

Lobang Jepang, Terowongan Sejarah di Bawah Kota Bukittinggi

Meskipun bukan merupakan ibukota provinsi dan termasuk kota kecil, keberadaan Bukittinggi sangatlah penting bagi Sumatera Barat. Memiliki banyak sekali sektor wisata yang diandalkan, Bukittinggi mampu menggerakkan roda ekonomi sangat cepat hanya dengan wisatanya. Dan di bawah hingar bingar kota, Bukittinggi menyimpang terowongan sejarah yang lazim dikenal sebagai Lobang Jepang.

Bersemayam sekitar 60 meter di bawah permukaan kota Bukittinggi, terowongan yang dibangun oleh pemerintah Jepang itu memiliki panjang enam kilometer. Dibuka untuk umum sebagai lokasi wisata, hanya total panjang 1,5 kilometer Lobang Jepangyang bisa dinikmati dengan alasan oksigen dan kemungkinan tersasar. Untuk bisa masuk ke tempat yang jadi saksi sejarah ini anda bisa menuju Taman Panorama dan di jalan raya sebelum Ngarai Sianok.

Adanya Lobang Jepang di bawah Bukittinggi, disebut salah satu pemandu wisata seperti dilansir Kompas, adalah alasan tak ada bangunan tinggi di permukaan. Satu-satunya bangunan tinggi di Bukittinggi hanyalah Jam Gadang karena ditakutkan fondasi terlalu tinggi akan bisa ambruk. Namun lepas dari penampilannya yang menarik hati, bunker ini memiliki cerita sejarah yang suram.

Sejarah Suram Lobang Jepang

Sebelum jadi obyek wisata sejarah favorit di Bukittinggi pada tahun 1984, Lobang Jepangadalah terowongan perlindungan yang dibangun tentara kependudukan Jepang sekitar tahun 1942. Pembangunan terowongan yang konon bisa mengarah sampai Jam Gadang ini sangat misterius. Generasi yang hidup di tahun 1950-an tak ada yang tahu mengenai pembangunannya. Sejarah hanya mencatat kalau bunker ini dibangun selama tiga tahun dan dilakukan di malam hari oleh ribuan pekerja paksa (Romusha) yang rata-rata berasal dari Jawa.

Dalam pembangunannya dulu, tujuan utama bunker ini adalah sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang tentara Jepang. Dengan jalur hanya selebar dua meter, diyakini ada 21 lorong dengan ruangan-ruangan khusus terdapat di dalam Lobang Jepangseperti ruang pengintaian, penyergapan, gudang senjata, penjara, kamar komando hingga dapur pembantaian.

Hanya membutuhkan waktu paling lama 20 menit untuk menyelusuri seluruh Lobang Jepang hingga bagian ujung. Anda akan melewati dapur pembantaian di sebelah penjara yang punya kesan menyeramkan.Dapur pembantaian ini diyakini sebagai tempat memotong-motong tahanan yang sudah tewas sebelum dibuang ke lubang air supaya jasadnya sulit ditemukan. Penjara yang sudah ditutup juga pernah berfungsi menahan para perempuan pribumi untuk dijadikan budak seks Jepang. Tak diberi makan berhari-hari, para perempuan malang itu banyak yang tewas sehingga aura mistis makin kental.

Untuk bisa masuk ke dalam Lobang Jepang, anda harus melewati tangga sedalam 64 meter. Dibuat atas instruksi Letjen Moritake Tanabe selaku Panglima Divisi ke-25 Angkatan Darat Balatentara Jepang, terowongan ini sangatlah kokoh. Diyakini mampu menahan letusan bom seberat 500 kg, kekuatannya pun terbukti saat gempa mengguncang Sumatera  Barat di tahun 2009, struktur terowongan sama sekali tidak rusak.

Ketika ditemukan pertama kali pada tahun 1950, pintu Lobang Jepang hanya 20 cm dengan kedalaman 64 meter. Setelah dikelola dan jadi tempat wisata, bagian mulut terowongan dikeruk agar semakin tinggi. Bahkan kini  bentuk lobang sudah tak lagi asli karena bagian dinding yang telah disemen, bagian atas ditutup batu konblok hingga adanya pencahayaan lampu listrik. Belum lagi tindakan vandalisme seperti coretan di dinding oleh pengunjung tak bertanggung jawab semakin membuat bunker bersejarah ini kehilangan kesan suram.

**(Images from from Dream.co.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *