Sebagai Negara dengan peringat terindah di dunia ke empat memang sudah selayaknya sector pariwisata mendapat porsi perhatian yang besar dari pemerintah demi meningkatkan devisa Negara. Salah satu program yang saat ini tengah dikembangkan adalah sport tourism yaitu sebuah program yang menggabungkan antara kompetisi olahraga tetapi pada lokasi-lokasi wisata alam yang sangat indah. Salah satu program tersebut adalah Tour de Singkarak 2017 yang merupakan gelaran resmi balap sepeda kelas internasional yang terselenggara dengan kerja sama Kementrian Pariwisata, Dinas Pariwisata Daerah, Persatuan Balap Sepeda Internasional (Unioncycliste international), dan Amaury Sport Organisation. Organisasi yang disebut terakhir ini adalah penyelenggara pada gelaran Tour de France di Prancis.
Tentang Tour de Singkarak 2017
Acara tersebut pertama kali digelar pada tahun 2009 dengan start di kota Padang, lalu bersepeda melintasi kota Bukittinggi, Sawahlunto, Danau Kembar, dan titik finish berada di Danau Singkarak. Untuk musim balapan di tahun 2017 ini secara resmi akan digelar mulai dari tanggal 18 hingga 26 november dengan rute berikut ini.
18 November : Start (Batusangkar Tanah Datar), Finish (Padang)
19 November : Start (Muaro Sijunjuang), Finish (Pulau Punjuang)
21 November : Start (Danau Singkarak), Finish (Payakumbuh)
22 November : Start (Lembah Harau, Payakumbuh), Finish (Padang Panjang)
23 November : Start (Kota Solok), Finish (Kayo Aro, Solok Selatan)
24 November : Start (Pariaman), Finish (Pasaman Barat)
25 November : Start (Padang Pariaman), Finish (Agam)
26 November : Start (Pasaman), Finish (Bukittinggi)
Demi kesuksesan acara Tour de Singkarak 2017 tersebut panitia dan pemerintah juga gencar berpromosi, yang salah satunya dilakukan dengan lanching di Jakarta yang dibuka dengan acara sepeda gembira. Fun bike tersebut dimulai dari Lapangan Parkir Gedung Sapta Pesona (GSP) terus melaju ke Bundaran HI dan finish kembali di GSP. Upaya promosi tersebut memang sangat tepat dalam rangka menarik perhatian masyarakat Jakarta yang tengah menghabiskan akhir pekan di lokasi Car Free Day sepanjang jalan Thamrin – Sudirman. Untuk event TdS ke 9 di tahun 2017 ini mempunyai tema The Biggest Sport Tourism dengan detail rute sebagaimana diulas di atas.
Tentu saja event Sport Tourism TdS 2017 ini akan memberikan efek yang positif bagi perekonomian masyarakat termasuk media. Dikabarkan bahwa rangking gelaran balap sepeda berskala internasional tersebut meraih peringkat ke 5 dari segi jumlah penonton (mencapai 550 ribu penonton) setelah Tour de France, Giro Deltalia, Vuelta a Espana, dan Santos Tour Down Under. Bagi masyarakat Sumbar terutama yang berkecimpung dalam bidang pariwisata dan perhotelan pun seakan mendapatkan durian runtuh dengan tingkat hunian kamar hotel yang melonjak lebih daripada masa-masa high season, demikian pula dalam bidang penjualan makanan, souvenir, serta oleh-oleh khas daerah.
Keuntungan lain dari gelaran Tour de Singkarak 2017 setiap tahun ini adalah mendorong kebangkitan peningkatan infrastruktur terutama jalan-jalan di kawasan rute balap sepeda tersebut. Hingga saat ini dapat kita lihat bahwa jalan-jalan menjadi semakin mulus dan terpelihara dari tahun ke tahun. Ajang ini juga cukup efektif sebagai promosi pariwisata untuk membangkitkan minat wisatawan baik lokal atau pun mancanegara yang jatuh hati akan bentang alam propinsi Sumbar. Sejak pertama kali diadakan di tahun 2009 semakin banyak obyek wisata yang bermunculan di Sumbar dan semakin populer hingga saat ini.
Semoga bisa menambah wawasan Anda.
**(images from instagram @hafidzmubarak)