Menilik Istana Baso Pagaruyung

Menilik Istana Baso Pagaruyung

Bila Anda hobi traveling ke tempat-tempat budaya atau bersejarah, istana yang satu ini tak boleh terlewatkan saat berkunjung ke Sumatera Barat!

Istana Baso Pagaruyung berbentuk Rumah Gadang – rumah adat khas Minangkabau. Struktur desain istana ini merupakan yang terbaik yang ada di propinsi Sumatera Barat. Lokasinya terletak di Kabupaten Tanah Datar kota Batusangkar.

Meski sudah didirikan sejak lama, istana ini sebenarnya merupakan replica dari istana asli yang ada di Bukit Batu Patah. Lokasi ini sempat mengalami kebakaran di tahun 2007 lalu dan membuatnya rata dengan tanah. Setelah mengalami renovasi, istana ini kembali berdiri kokoh dengan detail ukiran dinding yang menawan.

Tiket masuk Istana Baso Pagaruyung cukup terjangkau. Cukup membayar Rp. 7.000,- di loket pembelian tiket saja. Untuk anak-anak, harganya lebih murah. Untuk turis mancanegara, tiket masuk sedikit lebih mahal yakni Rp. 12.000,- Bila harganya saja sudah dibedakan, pasti hal ini dikarenakan banyaknya turis asing yang ingin melihat keindahan objek wisata ini!

Sesampainya di depan istana, Anda akan melihat megahnya Istana Baso Pagaruyung. Dindingnya diukir dengan motif Minang yang sangat kompleks dan pastinya butuh kesabaran! Memasuki lebih dalam istana ini, Anda akan terbuai dengan langit-langit istana yang juga memiliki ukiran serupa. Tak sedikit wisatawan yang berdecak kagum saat mereka melihat ke dalam istana ini. Ukiran-ukiran ini memiliki kombinasi warna cokelat, kuning dan hijau.

Istana megah ini terdiri dari 3 lantai. Pada lantai pertama, pengunjung akan melihat bilik-bilik milik anggota keluarga istana. Ranjangnya berukuran cukup besar dan dihias dekorasi Minang, yang lebih mirip kamar pelaminan. Uniknya, bilik-bilik ini tidak memiliki pintu namun hanya sekat kain seperti selambu.

Ada kurang lebih 10 bililk yang ada di lantai satu. Letaknya bersebelahan satu sama lain. Dan di setiap bilik, terdapat tempat kecil untuk menjamu para tamu. Kain khas Minang bertebaran secara vertikal di lantai ini. Adapula benda-benda peninggalan rakyat Minang yang usianya sudah berabad-abad dan tersimpan rapi dalam etalase kaca.

Beranjak ke lantai dua, ada tempat tidur yang cukup besar, milik putri raja. Bilik ini memiliki kelambu kuning dan menjadi tempat istirahat para putrid raja yang belum menikah.

Menilik ke lantai paling atas, ruangannya cukup sempit bila dibandingkan dengan lantai satu dan dua. Ternyata bilik ini digunakan sebagai tempat penyimpanan peralatan perang. Ada beberapa senjata tradisional yang terjejer rapi beserta informasinya. Dari sini, Anda bisa mengintip keluar istana dan merasakan sejuknya angin yang berhembus dari ketinggian.

Berlanjut ke bagian belakang istana, terdapat sebuah bangunan yang merupakan dapur dan ruang makan. Keduanya memiliki perabotan lengkap. Dulunya, tempat ini dijadikan tempat penyimpanan sirih. Di tengah-tengah bilik disediakan piring-piring bulat dari bahan besi tempat untuk meludah setelah mengunyah sirih. Hmmm, bisa Anda bayangkan seperti apa jamuan makan jaman dulu di sini?

Melihat dapurnya, terdapat tembikar-tembikar yang dulunya digunakan untuk memasak air. Adapula perabotan jadul seperti penumbuk padi dan pemarut kelapa. Setiap peralatan ini sudah tertera informasi seputar nama dan kegunaannya. Di dalam kompleks istana juga terdapat lumbung padi milik kerajaan. Jaraknya 100 meter dari istana besar. Dahulu kala, hasil panen padi akan ditimbun di dalam lumbung ini.

Konsep museum ini cukup kreatif dan informatif karena ada banyak petugas yang siap memberikan informasi bila anda ingin tahu lebih lanjut tentang istana Baso Pagaruyung.

(Featured images by pungkysudrajat.blogspot.co.id)