Rekomendasi Hotel Dekat Jam Gadang

Rekomendasi Hotel Dekat Jam Gadang

Bila ingin merasakan pengalaman liburan yang berbeda dibandingkan liburan Anda di tahun-tahun sebelumnya mengapa tak memilih melancong ke Sumatra Barat di tahun ini daripada memilih obyek-obyek wisata yang sudah terlalu mainstream seperti Bali dan Yogyakarta. Kota Bukittinggi adalah destinasi wisata terbaik yang bisa menjadi pilihan dengan obyek wisatanya yang populer dan ikonik yaitu Jam Gadang. Tak sulit untuk mengakses obyek wisata ini karena terletak di pusat kota Bukittinggi. Sebagai rekomendasi bagi Anda inilah 3 Hotel dekat jam gadang yang paling cocok sebagai akomodasi liburan Anda. Nah, simak ulasannya.

Hotel dekat jam gadang yang paling direkomendasikan

Ada banyak keuntungan bila Anda memilih menginap di Hotel dekat jam gadang karena faktanya di sekitar kawasan tersebut  juga terdapat beberapa obyek wisata yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki saja. Jadi lebih praktis, bukan? Berikut rekomendasinya untuk Anda.

The Hills Bukittinggi

Hotel ini menyediakan beragam fasilitas agar acara liburan Anda di kota Bukittinggi benar-benar menjadi pengalaman tak terlupakan. Di sini Anda bisa merasakan layanan kamar selama 24 jam penuh, wifi gratis di seluruh kamar yang tersedia, pengamanan selama 24 jam bagi seluruh penghuni, dan lain sebagainya. Area hotel ini juga terletak beberapa langkah saja dari destinasi wisata Jam Gadang. Tak hanya sekedar menginap di sini para pengunjung juga dapat melakukan aktivitas rekreasi seperti berenang atau berjalan-jalan di taman hotel yang cantik.

Grand Rocky Hotel Bukittinggi

Hotel yang satu ini berada di pusat kota Bukittinggi sekitar 70 menit dari Bandara Internasional Minangkabau Padang.  Dari hotel ini pengunjung dapat mengakses Jam Gadang hanya dengan berjalan kaki selama 5 menit. Tersedia 143 kamar tamu yang cantik dan dilengkapi fasilitas modern pada Grand Rocky Hotel Bukittinggi ini. Selain makan pagi gratis tersedia pula beragam fasilitas yang bertujuan untuk memanjakan pengunjung.

Bunda Hotel

Hotel dekat jam gadang ketiga yang direkomendasikan bagi Anda adalah Bunda Hotel yang berada di jalan Panorama Nomor 6 Bukittinggi. Arah menuju hotel ini sama dengan arah menuju Lubang Jepang Bukittinggi yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 5 hingga 10 menit menapaki jalan menurun dari pusat Jam Gadang.

Nah, yang manakah pilihan Anda?

Selain memberi Anda informasi tentang hotel-hotel terdekat di sekitar Jam Gadang Anda juga perlu mempunyai sedikit referensi tentang obyek wisata tersebut. Obyek wisata ini disebut Jam Gadang karena mempunyai ukuran besar pada  keempat sisinya sehingga dikatakan Gadang atau Besar dalam bahasa daerah Minang. Obyek wisata ini semakin populer dengan semakin diperluasnya taman di sekitarnya yang sering menjadi pusat berkumpulnya masyarakat  untuk menghadiri beragam festival atau acara umum lainnya.

Perlu Anda ketahui bahwa Jam Gadang ini didatangkan secara langsung dari  Rotterdam Belanda menggunakan kapal yang berlabuh di Teluk Bayur. Di dunia ini hanya ada 2 jam yang digerakkan secara mekanik seperti Jam Gadang tersebut dan yang satunya adalah Big Ben di London. Luas Jam Gadang ini adalah13 X 4 meter dengan ketinggian mencapai 26 meter. Di puncak Jam Gadang tersimpan bandul untuk jam tersebut.

Inilah beberapa obyek wisata di sekitar Jam Gadang

  • Benteng Fort De Kock dan kebun binatang
  • Lubang Jepang dan Ngarai Sianok
  • Bukit Ambacang dan Panorama baru yang dapat dicapai dengan 10 menit berkendara
  • Pandai Sikek , pusat songket, tenun, dan sutra

Nah, demikianlah informasi tentang Hotel dekat jam gadang sebagai referensi Anda.

(Images from booking.com)

Jam Gadang, Ikon Wisata Kebanggaan Bukittinggi

Jam Gadang, Ikon Wisata Kebanggaan Bukittinggi

Indonesia memiliki banyak sekali tujuan wisata populer. Ada yang menawarkan hamparan pasir putih dan air laut biru yang luar biasa indah. Ada pula yang menawarkan gunung-gunung tinggi menjulang dengan kenampakan alam di luar imajinasi manusia. Namun jika anda ingin berkunjung ke tempat yang memiliki bangunan ikonik, maka Jam Gadang yang ada di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat adalah pilihan sangat tepat.

Berdiri di atas tanah seluas 52 meter persegi, menara jam kebanggaan masyarakat Bukittinggi ini punya tinggi mencapai 26 meter. Karena sangat besar, tak heran jika akhirnya disebut sebagai Jam Gadang. Dalam bahasa Minang, kata gadang sendiri memang bermakna besar. Keempat bagian sisi dari menara ini memiliki diameter 80 cm dan didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda. Karena memiliki jam di seluruh sisinya, anda bisa melihat waktu yang ditunjukkan dari arah manapun.

Untuk bisa menikmati indahnya Jam Gadang, anda harus menuju provinsi Sumatera Barat dulu. Jika menggunakan jalur udara, maka bisa mendarat di Bandara Internasional Minangkabau lalu menggunakan taksi atau mobil travel untuk mencapai lokasi. Jika langsung menggunakan jalur darat, anda bisa mengakses Bukittinggi entah dari Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu bahkan pulau Jawa.

Cerita Berdirinya Jam Gadang

Sejarah mencatat jika Jam Gadang selesai dibangun pada tahun 1926. Pembangunannya sendiri merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker yang saat itu menjabat sebagai Contoleur Fort de Kock di masa pemerintahan Hindia Belanda. Menghabiskan biaya 3.000 gulden (sekitar Rp 22,6 juta saat ini), anggarannya kala itu bisa disebut sangat fantastis. Sehingga pembangunan monumen yang jadi titik nol Bukittinggi ini langsung jadi pusat perhatian.

Dengan proses peletakkan batu pertama oleh putra sulung Maker yang masih berusia enam tahun, Yazid Abidin Rajo Mangkuto dipilih sebagai arsitektur Jam Gadang. Yang istimewa, monumen ini dibangun tanpa menggunakan besi penyangga dan adukan semen. Di mana campurannya hanyalah kapur, putih telur dan pasir putih. Di awal berdirinya, bagian atap jam ini berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur. Lalu saat masa kependudukan Jepang, atapnya diubah menjadi bentuk pagoda. Dan saat Indonesia merdeka di tahun 1945, atap menaranya langsung diganti berbentuk gonjong atau atap rumah adat Minangkabau, Rumah Gadang.

Bukan hanya bahan bangunannya yang istimewa, keempat buah jam di seluruh sisi Jam Gadang juga punya cerita tersendiri. Di mana keempat jam itu didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur di Padang. Keseluruhan jam itu digerakkan secara mekanik oleh mesin langka khusus menara jam yang hanya dibuat dua unit di dunia.Di mana mesin yang satunya digunakan oleh Big Ben, menara jam raksasa kebanggaan masyarakat London, Inggris.

Sistem yang bekerja pada mesin Jam Gadang ini beroperasi secara mekanik melalui dua bandul besar di lantai ketiga yang saling menyeimbangkan satu sama lainnya. Yang hebat, sistem ini mampu membuat jam terus berdetak selama bertahun-tahun lamanya tanpa sumber energi.

Seluruh angka pada jam dibuat dengan sistem penomoran Romawi. Namun jika anda memperhatikan, angka yang menunjukkan pukul empat ditulis dengan empat huruf I yakni IIII bukannya IV yang merupakan lambang angka empat Romawi.Jika anda memang memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Bukittinggi, jangan lupa datang ke Jam Gadang ini.

**(images from lihat.co.id)